Kabar Internasional – Berhenti Jadi Penghibur, Wanita Ini Dapat Ribuan Lamaran

Adalah Gwyneth Montenegro (36), yang merupakan seorang yang berprofesi sebagai wanita penghibur mengaku sudah ditiduri hingga 10 ribu pria lebih, ini dihujani ribuan lamaran nikah usai ia menyatakan siap memusatkan perhatiannya pada pria yang memiliki hati baik. Wanita dari Australia tersebut pada awalnya mendapat 80 lamaran saat rilis bukunya diberitakan Daily Mail Australia pada Juli 2014 lalu. Buku tersebut berjudul demikian 10.000 Pria dan Terus Menghitung. Akan tetapi reaksi tersebut tak seberapa jika dibandingkan perhatian dunia yang maemang luar biasa bagi dirinya, saat ia menyatakan sudah saatnya menetap serta lupakan masa lalu.

Ia memang mengaku telah meniduri sejumlah 10.091 pria yang berusia 12 tahun ke atas, serta sempat jadi pecandu narkoba serta alkohol. Kebanyakan lelaki yang melamarnya datang dari negara besar semisal AS, Tiongkok, Turki serta beberapa negara Eropa Timur. Mereka mengatakan tertarik untuk menikahi Montenegro sebab sudah tinggalkan hidup kelamnya serta berniat mempunyai hidup lebih baik. Usai meninggalkan karirnya pada 3 tahun yang lalu, Montenegro kini bekerja menjadi seorang pilot pesawat komersial, juga penulis, bahkan praktisi pada Program Linguistik Neuro (NLP).

Pengagumnya pun melihatnya menjadi sosok inspirator. “Saya ingin menikahimu, anda adlah wanita pekerja keras tak peduli apapun yang telah anda lakukan, tak mendefinisikan sosok anda, terkait masa lalu ialah masa lalu, bangga atas apa yang telah anda capai usai anda keluar industri tersebut,” kata salah satu pengagum Montenegro. Akan tetapi masih ada saja yang mengirimi pesan yang tak biasa. Semisal pria dari India yang mengatakan akan menikahi Montenegro sebab dia telah mempunyai banyak uang.

“Saya pikir, wow dia memang benar-benar tahu tentang bagaimana sebenarnya cara merayu wanita,” kata Montenegro yang diiringi tawa lepas. Walau ia memang mendapatkan sangat banyak tawaran, Montenegro pun mengaku tidak ingin untuk terburu dalam mengambil putusan. “Masih terlalu awal guna mengatakannya, tetapi saya masih membuka pintu. Saya tidak ingin untuk terburu-buru, sebab saya ingin untuk memastikan mereka bukanlah orang gila,” terangnya.