Kabar Internasional – AS Tembak Jatuh Drone Buatan Militer Iran
2 min read
Pasukan Amerika Serikat di Suriah Selatan telah menembak jatuh pesawat tidak berawak buatan Iran untuk kedua kalinya dalam 12 hari. Dalam sebuah pertanda lebih lanjut bahwa agenda Washington dan Teheran telah bertabrakan di sepanjang perbatasan gurun Suriah-Irak.
Menurut pejuang koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi Negara Islam (ISIS), Operation Inherent Resolve melaporkan bahwa, sebuah pesawat militer Ameriika Serikat menembaki pesawat tak berawak tersebut pada sore hari karena mendekati sebuah pos terdepan milik Amerika Serikat di Al Tanf, titik strategis di dekat perbatasan Suriah, Irak dan Yordania.
“Perangkat militer bersenjata pro rezim, Shaheed-129 UAV (pesawat tak berawak) telah ditembak jatuh oleh serangan dari F-15E milik Amerika Serikat pada pukul 12:30, setelah menunjukkan niat bermusuhan dan maju pada pasukan koalisi,” kata koalisi tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Pasukan koalisi mengawal sebuah pos tempur yang berada di timur laut dari Al Tanf, di mana mereka berlatih dan menasihati pasukan mitra dalam perang melawan ISIS. Ini adalah lokasi yang sama di mana UAV pro-rezim lainnya dijatuhkan oleh militer AS di dekat pasukan koalisi sebelum ditembak jatuh pada tanggal 8 Juni,” tambahnya.
Amerika Serikat dan sekutu koalisinya berusaha untuk fokus pada ISIS dan menghindari bentrokan dengan pasukan yang mendukung rezim Assad di Damaskus, yang terpenting adalah orang Rusia, Iran, dan sekutu lainnya.
Namun ketika ISIS telah terlepas dari benteng terakhirnya saat ini dan kekuatan luar bersaing untuk mengusasi wilayah yang telah dikosongkan, potensi bentrokan telah meningkat dengan cepat. Ketegangan juga memanifestasikan dirinya di arena lain. Pada hari Selasa (20/6) Amerika Serikat melaporkan bahwa sebuah jet tempur Rusia berada dalam jarak lima kaki dari sebuah pesawat tempur Amerika Serikat di atas Laut Baltik.
Pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa pesawat tersebut dipersenjatai dan terbang tidak menentu. Insiden tersebut merupakan salah satu rangkaian pertemuan panajng yang ketat saat pasukan NATO dan Rusia berlatih di tempat yang berdekatan.
Di Suriah, Rusia mengumumkan pada hari Senin (19/6) bahwa pihaknya telah menghentikan sebuah hotline militer dengan pasukan Amerika Serikat dan mengancam akan menembak jatuh ke pesawat koalisi yang terbang ke barat dari sungai Efrat setelah Amerika Serikat menembak seorang pesawat pembom yang dipiloti oleh orang Suriah yang terbang terlalu dekat dengan pasukan yang didukung oleh AS.
