Kabar Internasional – AS Janjikan Hampir $ 300 Juta Dana Keamanan Untuk Asia Tenggara

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berjanji pada hari Sabtu (4/8) untuk menyediakan hampir $ 300 juta dalam pendanaan keamanan baru untuk Asia Tenggara. Hal ini karena China terus maju dengan rencana untuk meningkatkan keterlibatannya di wilayah tersebut. Pompeo memperkenalkan sosok itu kepada wartawan di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri dari 10 anggota Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan pejabat lainnya dari seluruh dunia di Singapura.

“Sebagai bagian dari komitmen kami untuk memajukan keamanan regional di Indo-Pasifik, Amerika Serikat dengan senang hati mengumumkan hampir $ 300 juta dalam pendanaan baru untuk memperkuat kerja sama keamanan di seluruh wilayah,” katanya.

Bantuan keamanan baru akan memperkuat keamanan maritim, mengembangkan bantuan kemanusiaan, kemampuan pemeliharaan perdamaian dan melawan “ancaman transnasional”, tambahnya. Amerika Serikat mengatakan awal pekan ini akan menginvestasikan $ 113 juta dalam prakarsa teknologi, energi dan infrastruktur di negara-negara berkembang Asia yang disebutnya sebagai “uang muka pada era baru komitmen ekonomi AS untuk kawasan ini”.

Visi berkembang Amerika Serikat untuk “Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka” datang pada saat yang sama ketika China meningkatkan pengaruhnya sebagai bagian dari rencana Belt dan Road untuk meningkatkan hubungan perdagangan dengan negara-negara di Asia Tenggara dan sekitarnya. Para pengamat mengatakan bahwa perselisihan perdagangan yang keras antara Beijing dan Washington juga dapat meningkatkan ketegangan di atas hotspot regional lainnya, seperti Laut China Selatan, diklaim secara keseluruhan oleh China dan sebagian oleh beberapa negara Asia Tenggara.

Diplomat top pemerintah China, Penasihat Negara Wang Yi, mengatakan kepada wartawan di forum yang sama bahwa China menyambut, dan bersedia bekerja dengan, Amerika Serikat untuk membantu dengan pembangunan yang lebih cepat dan keamanan yang lebih baik di wilayah tersebut. Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa Amerika Serikat telah mengirim “persenjataan strategis besar-besaran” ke Laut China Selatan dan wilayah itu sebagai pertunjukan kekuatan militer yang memberi tekanan pada China dan negara-negara regional lainnya.

“Itu adalah kekuatan terbesar di balik militerisasi di wilayah ini,” katanya.

China dan blok ASEAN pada Kamis memuji perjanjian “tonggak” pada satu teks kerja untuk memulai apa yang kemungkinan akan menjadi negosiasi yang berlarut-larut menuju kode etik untuk perilaku air yang disengketakan. Tetapi para kritikus mengatakan bahwa antusiasme untuk berunding ini adalah sarana bagi China untuk membeli waktu dan memantapkan posisinya selama periode dominasi relatif di wilayah di mana ia telah membangun basis pulau di terumbu yang tenggelam.