Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Presiden Venezuela Selamat Dari Upaya Pembunuhan

2 min read

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro , telah selamat dari upaya pembunuhan yang nyata setelah apa yang disebut para pejabat sebagai drone yang dipersenjatai dengan bahan peledak yang diledakkan di atas selama pidato yang dia buat di sebuah acara militer.

Drone itu, menurut para pejabat, diterbangkan ke arah Maduro ketika ia berbicara dengan tentara di Caracas pada hari Sabtu.

Pertengahan pidato, Maduro dan istrinya, Cilia Flores, melihat ke langit dan meringis setelah mendengar suara ledakan. Drone tidak menghubunginya, kata para pejabat, tetapi tidak jelas apakah mereka ditembak jatuh atau meledak sebelum waktunya. Tujuh orang terluka, kata menteri informasi negara itu.

Jorge Rodríguez berkata: “Penyelidikan jelas mengungkap [ledakan] datang dari perangkat mirip dengung yang membawa bahan peledak.”

Maduro menyarankan penyelidikan awal menunjukkan Kolombia dan negara bagian Florida, di mana banyak orang buangan Venezuela tinggal, terkait dengan ledakan itu. Berbicara dari istana kepresidenan dua jam setelah serangan itu, ia mengumumkan bahwa orang-orang di balik upaya hidupnya telah ditangkap.

“Saya hidup dan menang,” kata presiden sosialis itu dalam pidato televisi yang dibicarakan. “Semuanya menunjuk ke kanan ultra-Venezuela dalam persekutuan dengan hak ultra-Kolombia, dan bahwa nama [presiden Kolombia] Juan Manuel Santos berada di belakang serangan ini.”

Seorang juru bicara Santos, yang meninggalkan kantor pada hari Selasa, dengan cepat membantah tuduhan tersebut. “Presiden memfokuskan pada baptisan cucunya dan bukan untuk menjatuhkan pemerintah asing,” kata pejabat itu.

Kedua presiden sering berdebat, dengan Santos secara teratur melabeli rekannya dari Venezuela seorang diktator dan mengatakan dia memimpin negaranya ke dalam kekacauan ekonomi dan politik.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas dugaan upaya pembunuhan, meskipun satu kelompok, Franelas Soldiers, menyarankan keterlibatan dalam tweet.

“Kami telah menunjukkan [pemerintah] rentan,” kelompok itu, identitas para anggotanya tidak diketahui, kata. “[Serangan itu] tidak tercapai hari ini tapi itu hanya masalah waktu [sampai saat itu].”

Kepanikan itu ditangkap dalam siaran langsung dari pawai dan pidato, dengan Maduro dan pejabat lainnya melihat ke langit dari podium sambil berbicara tentang ekonomi. Poni yang keras bisa terdengar di latar belakang. Audio kemudian keluar dan kamera menyorot ke sejumlah tentara yang berhamburan dari formasi sebelum siaran itu tiba-tiba dipotong.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *