Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Anak Pejuang ISIS Menghadapi Ancaman Serangan Balas Dendam

2 min read

Selama tujuh bulan terakhir, Abu Hassan, seorang tentara medis, telah merawat orang-orang yang terluka dan putus asa di kota Mosul, Irak. Tentara, wanita dan anak-anak sering gemetar ketakutan di dihadapanya, beberapa jam setelah melarikan diri dari bentrokan berdarah, ketika pasukan Irak berjuang untuk merebut kembali kendali kota tersebut dari pejuang Negara Islam, tapi tidak untuk Mohammed yang berusia 9 tahun.

“Dia bukan anak normal biasanya, dia tidak tampak merasa ketakutan. Saya mengobrol denganya. Sya bertanya kepadanya pertanyaan biasa seperti, ‘Apa yang anda inginkan saat anda tumbuh dewasa? Dia berkata: ‘Saya ingin menjadi penembak jitu,” kata Hassan sesaat setelah merawat Mohammed yang terakhir melarikan diri dari Mosul Barat pada awal bulan ini.

“Kemudian saya menerima banyak informasi dari orang-orang di Mosul yang mengatakan bahwa ayahnya itu penting. Pasukan khusus menemukan anak laki-laki itu di ruang bawah tanah dengan beberapa sejumlah pejuang ISIS yang tewas. Tentara membawa anak itu kepada saya,” tambahnya.

Sejak berhasil merebut kembali kota terbesar kedua di Irak pada awal bulan ini, korban pendudukan kelompok teroris tersebut terhadap penduduk kota, dan terutama kaum mudanya, telah mulai bermunculan.

Ratusan, yang berpotensi ribuan, anak-anak telah ditinggalkan yatim piatu  karena perang. Dan ada yang menanggung beban kedua, sebuah ideologi yang telah menelanjangi mereka dari kepolosan. Bagi banyak orang di masyarakan mereka sendiri, mereka adalah bibit iblis tanpa kewarganegaraan, tidak layak perawatan dasar Lembaga bantuan dan sistem kesejahteraan negara tidak ingin mengakui mereka.

Anak-anak ISIS disembunyikan di kamp-kamp bantuan di Irak bagian Utara, di rumah-rumah pribadi di timur Mosul yang terbebaskan dan di utara Kurdi, di mana anggota keluarga, pekerja sukarela dan sejumlah kecil pejabat yang kurang berprestasi dan kurang didanai menawarkan dukungan apapu kepada mereka, untuk bisa dikerahkan.

Salah satu program darurat dijalankan oleh Sukaina Mohamed Younes, kepala Kantor Perempuan dan Anak-anak di provinsi Niniwe. Sukaina menerima Mohammed dari petugas militer Irak dan menyatukannya kembali dengan seorang paman di Erbil, jauh dari penduduk Mosul dengan balas dendam di pikiran mereka. Dia mengatakan bahwa skala masalah sosial yang dihadapi keluarga di daerah pasca ISIS sangat banyak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *