Kabar Internasional – Aktivis Anti Pariwisata Barcelona Rusak Bus Dan Sepeda

Sayap pemuda dari sebuah partai politik Catalan telah memposting video di mana anggotanya tengah merusak sepeda. Beberapa hari setelah dirinya merusak ban bus wisata di dekat Stadion FC Barcelona dan menyemprot kaca depan dengan slogan, “Pariwisata Membunuh Lingkungan”.

Arran, saya pemuda dari partai CUP (Popular Unity Candidacy) yang radikal, mengaku bertanggun jawab atas kampanye anti pariwisata. CUP, yang mendukung pemerintahan Catalan nasional kanan tengah, telah dikritik karena penolakan untuk mengutuk perusakan tersebut.

Santi Vila, anggota dewan kota Barcelona yang bertanggung jawab atas bisnis, mengatakan bahwa CUP membuat kesalahan besar, dan menambahkan bahwa kampanye Arran telah membahayakan citra Barcelona dan Catalonia, dan tidak akan membantu perjuangan kemerdekaan.

CUP, tetap memilih diam hingga video serangan sepeda muncul pada hari Selasa (2/8). Kemudian, Mireia Boya, seorang anggota CUP dari parlemen Catalan, menolak neo-liberalisme Vila, dengan mengatakan bahwa itu adalah kekerasan ekonomi murni.

“Kami terus menerus diminta untuk menolak kekerasan saat kekerasan diprovokasi oleh pemerintahan Catalan,” kata Boya. Laura Flores, juru bicara Arran, mengatakan bahwa: “Vandalisme tersebut adalah tanggapan terhadap kekerasan yang kami hadapi disetiap harinya. Jalanan harus diijinkan untuk berbicara, itu satu-satunya tempat kami bisa berjuang.”

Serangan terbaru terhadap sepeda turis yang dikunci ke rak sepeda umum dan pengguna dapat melepaskannya melalui sebuah aplikasi.

Skema ini adalah titik sakit di antara para pengendara sepeda kota dan banyak yang mengeluh bahwa fasilitas umum yang dibayar oleh pembayar pajak digunakan untuk mendapatkan keuntungan. Anda rak sepeda yang tidak memadai di kota dan pesepeda didenda jika mereka mengunci sepeda mereka ke pagar atau tiang lampu,

Ini mengikuti serangan pada minggu lalu terhadap bus wisata di stadion Camp Nou Barcelona, di mana penumpang, yang banyak dari mereka bersama dengan anak kecil, percaya bahwa mereka telah diserang oleh kelompok teroris.

Salah satu korban mengatakan bahwa dia mengharapkan seseorang untuk datang bersenjata dengan menggunakan pistol atau pisau dan merasa lega ketika ternyata mereka hanya melukis sebuah grafiti. Meski serangan bus berlangsung pada Kamis (27/7) pekan lalu tersebut tidak terungkap hingga hari Jumat (28/7). Keterlambatan tersebut mendorong mantan walikota Barcelona, Xavier Trias untuk menuduh incumbent Ada Colau menutup nutupi kasus tersebut.