Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Pasukan Keamanan Filippina Temukan 7 Mayat Tanpa Kepala

2 min read

Pasukan keamanan Filipina telah menemukan tujuh mayat tanpa kepala pada hari Senin (31/7). Pihak kepolisian mengatakan bahwa mayat tersebut dipercayai sebagai korban dari penculikan di dua kota  yang berada di pulau bagian selatan di Basilian, wilayah yang dikuasai oleh kelompok yang berafiliasi dengan Negara Islam, Abu Sayyaf.

Pihak militer mengatakan bahwa korban tersebut bukan termasuk 23 tahanan yang ditahan dengan uang tebusan oleh Abu Sayyaf, sekitar belasan diantaranya adalah pelaut asing yang diculik dari kapal barang dan kapal tongkang yang bergerak lambat di Laut Sulu.

Pihak kepolisian juga mengatakan bahwa mayat tersebut diidentifikasi dari jenis pakaian yang dikenakan oleh korban ketika mereka berhasil ditemukan dan kartu identitas yang ditemukan pada mayat tersebut.

Juru bicara kepolisian regional, Tara Leah Cuyco, mengatakan bahwa mereka diculik di bawah todongan senjata pada dua minggu yang lalu oleh seorang pria bernama Furiji Indama, seb-komandan Isnilon Hapilon, yang disebut emir Asia Tenggara dari kelompok Negara Islam, yang telah termotivasi oleh kemarahan karena kerusakan pada perkebunan karetnya.

“Dia menduga bahwa orang-orang ini berada di antara operator gergaji mesin yang menghancurkan pohon karetnya. Dia memerintahkan mereka untuk diculik dan membakar rumah mereka,” kata Cuyco. Militer telah berusaha keras untuk melumpuhkan Abu Sayyaf, sebuah kelompok kekerasan kecil yang dikenal karena pemerasan, pembajakan dan penculikan.

Beberapa anggota kelompok Islam yang lebih radikal termasuk diantara mereka yang bergabung dengan Hapilon untuk berperang bersamaan dengan gerakan pemberontak yang lainnya, Grup Maute, saat merebut bagian kota Marawi di pulau utama di Mindanao pada tanggal 23 Mei yang lalu.

Militer berusaha merebut kembali kota tersebut, di mana 600 orang telah terbunuh dan 400.000 orang mengungsi dalam sebuah pengepungan yang telah menjadi krisis keamanan internal terbesar selama bertahun-tahun, dan mengipasi kekhawatiran bawha ideologi Negara Islam dapat menyebar.

Militer mengatakan telah mendorong sekitar 60 pemberontak yang tersisa masuk ke wilayah sekitar 1 kilometer persegi di Kota Marawi, namun mengambil pendekatan terukur untuk melindungi sekitar 100 sandera dan 200 penduduk yang terjebak takut untuk ditahan di sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *