Kabar Internasional – 23 Siswa Tewas Dalam Kebakaran Di Sekolah Di Kuala Lumpur

Dua puluh lima siswa termasuk dua penjaga telah tewas dalam sebuah kebakaran yang terjadi di sekolah keagamaan di Malaysia. Di mana pejabat menggambarkan kebakaran tersebut sebagai salah satu bencana kebakaran terburuk di negara tersebut selama bertahun-tahun.

Api mulai muncul dini hari sebelum fajar pada hari Kamis (14/9) di gedung yang memiliki dua lantai di sekolah Darul Quran Ittifaqiyah, yang terletak di pusat ibukota, Kuala Lumpur. Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api dalam waktu satu jam, namun kerusakan yang ditimbulkan akibat kebakaran terlanjur meluas. Gambar dari media lolak menunjukkan tempat tidur yang telah hangus terbakar oleh api dan ditutupi oleh abu.

Khirudin Drahman, seorang yang menjabat direktur di departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan Kuala Lumpur mengatakan: “Sungguh tidak masuk akal bagi banyak orang yang harus mati karena kebakaran. Saya pikir ini adalah salah satu bencana kebakaran terburuk di negara ini dalam 20 tahun terakhir.

Dia mengatakan bahwa 23 siswa termasuk dua penjaga sekolah dewasa telah tewas, masih belum diketahui penyebab dari tewasnya korban apakah terjebak oleh api atau meninggal akibat terlalu banyak menghirup asap yang ditimbulkan akibat kebakaran.

“Kami saat ini tengah menyelidiki penyebab dari kebakaran,” kata Drahman. Loga Bala Mohan, wakil menteri untuk wilayah federal mengatakan: “Kami bersimpati kepada keluarga dari korban. Ini adalah salah satu kebakaran terburuk yang melibatkan begitu banyak korban jiwa di ibukota dalam beberapa tahun tearakhir.”

“Kami sangat ingin pihak yang berwenang segera menyelidiki penyebab dari kebakaran mematikan tersebut, sehingga kami dapat mencegah bencana yang serupa di masa depan,” tambahnya.

Petugas pemadam kebakaran di lokasi kejadian mengatakan bahwa api tersebut muncul di salah satu kamar tidur sebelun fajar menyingsing, dan petugas pemadam kebakaran dari statiun terdekat telah berada di lokasi kejadian dalam beberapa menit berselang.

Surat kabar Star melaporkan bahwa departemen kebakaran dan penyelamatan telah menimbulkan kehawatiran tentang tindakan pengamanan kebakaran di sekolah agama yang tidak terdagtar dan swasta yang dikenal sebagai tahfiz, dan telah mencatatkan 211 kebakaran di institusi tersebut sejak tahun 2015 silam.