Kabar Duka Internasional-Selamat Jalan Nelson Mandela
2 min read
Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela meninggal dunia pada Kamis 5 Desember 2013 saat tengah malam waktu lokal. Mandela wafat pada usia 95 tahun. “Saat ini dia telah beristirahat. Dia dalam keadaan yang damai,” kata Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, seperti yang dikutip kantor berita CNN, hari Jumat (6/12/2013).
“Negara ini telah kehilangan putra terbaiknya. Dan rakyat kami kehilangan sosok ayah,” jelasnya. Mandela yang selama hidupnya telah melakukan perang terhadap paham apartheid, harus berjuang untuk melawan kondisi kesehatannya yang kian hari terus memburuk. Dirinya mengalami penyakit infeksi paru-paru dan juga menyebabkan komplikasi sejumlah penyakit lainnya.
Presiden Zuma juga sempat menyatakan bahwa Mandela akan segera dimakamkan dan akan dilepas melalui sebuah upacara kenegaraan. Dirinya telah meminta kepada seluruh rakyat Afsel guna menaikkan bendera pada setengah tiang untuk tanda duka negara tersebut. Kabar meninggalnya Nelson Mandela tersebut juga mengejutkan bagi masyarakat Afrika Selatan (Afsel). Mereka pun berbondong-bondong mengunjungi kediaman sang mantan Presiden di Kota Johannesburg. Banyak sekali warga datang ke rumah Mandela tanpa ada persiapan. Bahkan beberapa warga masih berpakaian tidur.
Salah seorang warga Afsel bernama Susan Radebe, mengaku sempat menangis ketika dirinya mendengar kabar tentang kematian Mandela tersebut. Radebe merasa bahwa Mandela telah berbuat sangat banyak untuk kaum kulit hitam di Afrika Selatan seperti dirinya. “Perjuangannya telah membuat anak saya bisa memperoleh hak yang tak saya dan orangtua saya dapatkan,” tutur Radebe, seperti yang dikutip oleh Los Angeles Times, pada Jumat (6/12/2013).
Meskipun merasa demikian, Radebe pun tidak ingin terlalu larut dalam kesedihan itu. Pemikiran milik Radebe pun sejalan dengan sejumlah warga yang saat itu berkumpul sambil membawa sebuah terompet khas Afrika Selatan, Vuvuzela dan mereka berkumpul di depan rumah almarhum Nelson Mandela. Mereka pun meniup vuvuzela tersebut dan kemudian melakukan tarian khas guna merayakan almarhum Mandela. “Hidup Mandela!” diserukan oleh para penari tersebut. Kiprah Mandela semasa hidup memang sangat besar, tak ayal jika para warga begitu menghormatinya.
