Thu. Apr 13th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Rilis Dunia – Menyadap,Timor Leste Adukan Australia

2 min read

Australia dan Timor Leste dijadwalkan bertemu di Pengadilan Internasional di Den Haag, Belanda, menyusul konflik wilayah maritim serta tuduhan penyadapan. Tanggal 27 November, pejabat Timor Leste, Agio Pereira, telah mengatakan pada Stasiun Berita ABC News, tentang Badan Intelijen Australia (ASIS) yang telah memasang alat penyadap pada ruang rapat kabinet untuk kepentingan komersial.

Merasa tak terima penjelasan Pemerintah Australaia yang tidak memuaskan, maka Pemerintah Timor Leste lalu mengajukan kasus ini kepada Pengadilan Internasional Den Haag. Kantor berita ABC News, pada Kamis 5 Desember 2013, menyatakan kasus ini pasti diikuti aksi penggeledahan oleh agen intel Australia (ASIO) kepada pengacara wakil dari Timor Leste, Bernard Colley.

Pada aksi penggeledahan yang dilaksanakan dua agen ASIO Rabu lalu, mereka menyita sejumlah dokumen elektronik yang merupakan milik Colley. Ditemui oleh Fairfax Media, ketika baru saja sampai  di Hague, Colley memang membenarkan aksi penggeledahan di kediamannya di Canberra tersebut. Menurut pendapatnya, tindakan dari agen intel ASIO tersebut sangat memalukan, karena telah dilakukan tanpa menunjukkan adanya surat perintah serta identitas dari kedua agen itu.

Selain sempat menyita sejumlah dokumen miliknya, kedua agen ASIO juga menahan seorang yang menjadi saksi kunci mereka. Saksi tersebut telah bersedia untuk bersaksi di Pengadilan yang rencananya digelar pada hari ini. Pria ini, disebut Colley, mengetahui jelas tentang operasi penyadapan yang telah dilakukan ASIS tahun 2004 yang lalu. “Berani-beraninya mereka itu. Ini adalah taktik yang memang sengaja dibuat guna mengintimidasi saksi serta pihak lainnya supaya tak terlibat pada kasus ini,” ujar dia.

Aksi penahanan terhadap saksi kunci tersebut, lanjut Colley, mungkin sengaja dilakukan demi menutupi operasi ilegal yang dilakukan tahun 2004 lalu itu. Jaksa Umum, George Brandis, juga sempat mengkonfirmasi terkait adanya aksi razia itu. Menurut pendapat Brandis, dokumen yang telah diambil oleh agen intel ASIO ini menyangkut masalah tingkat keamanan negara.

Akan tetapi, dia juga sempat membantah bahwa aksi razia ini memang sengaja dilakukan guna menjegal jalannya proses pengadilan internasional yang diselenggarakan di Den Haag. “Saya sudah menginstruksikan pada ASIO, bahwa dokumen yang telah diambil tersebut bukan materi yang pasti dibutuhkan dalam jalannya proses dari persidangan, khususnya yang memang juga mengatasnamakan Pemerintah Australia,” diterangkan oleh Brandis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *