Kabar Baru Internasional – Demonstran Thailand Tak Putus Asa

Para demonstran Thailand telah bertekad guna mengepung gedung-gedung stasiun TV serta markas kepolisian, pada hari ini. Usaha ini menjadi perjuangan terakhir dari mereka guna melengserkan pemerintah usai sang Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, dinyatakan diberhentikan oleh pihak pengadilan. Sejumlah ribuan orang demonstran yang merupakan anti pemerintah telah meninggalkan perkemahan yang ada di distrik komersial di Bangkok usai Suthep Thaugsuban, pemimpin mereka, menyerukan pembentukan sebuah pemerintah paralel.

“Kami ingin memperoleh kedaulatan kami kembali juga membentuk pemerintahan rakyat serta dewan legislatif rakyat,” kata Suthep sebelum ia memimpin long march menuju Government House, sesuai yang dilansir dari AFP, hari Jumat (9/5/2014). “Anggota kami akan bergerak menuju seluruh stasiun TV… dan kami akan meminta agar warga mengepung kendaraan milik polisi juga markas polisi dan menghentikan mereka dalam menyakiti rakyat,” lanjutnya.

Suthep sendiri juga dikenal oleh pernyataannya yang banyak hiperbola. Dalam keadaan pemerintahan yang sedang lemah tetapi masih berdiri, suara terkait pembentukan pemerintah yang secara sepihak yang diserukannya nampaknya tak punya dasar hukum yang kuat. Walau Yingluck sudah diberhentikan dari jabatan sebagai Perdana Menteri Thailand oleh pihak pengadilan konstitusional, namun partai Puea Thai yang telah menusung Yingluck itu masih berkuasa hingga saat ini. Pengutusan sang Wakil PM Niwattumrong Boonsongpaisan menjadi sosok pemegang kuasa PM sementara, akan berlaku sampai pemilu diadakan 20 Juli nanti.

Sementara itu, ratusan orang personel dari kepolisian terus dikerahkan guna menangani aksi para demonstran anti pemerintah di hari ini. Pihak kepolisian juga sempat menuturkan bahwa sekitar 4.500 orang demonstran anti pemerintah diketahui akan ikut amil bagian pada aksi long march tersebut. Di sisi lain, massa dari pendukung pemerintahan Thailand ataupun yang juga sering disebut dengan massa ‘Kaos Merah’ dijadwalkan juga akan mengadakan aksi pada hari Sabtu (10/5/2014) besok dari kawaswan pinggiran kota Bangkok. Dari 2 gelaran acara kedua kubu ini, muncullah kekhawatiran akan terjadinya aksi bentrokan diantara kedua kelompok yang memiliki berbeda ini.