Isu Internasional Terhangat – Deportasi Uighur Picu Serangan ke Konsulat Thailand di Turki

Sejumlah demonstran menyerbu kantor konsulat Thailand yangberada di Istanbul, Turki memprotes langkah deportasi terhadap 100 muslim Uighur menuju China. Demonstran juga menghancurkan kaca jendela bahkan juga menjarah gedung konsulat itu. Perlakuan kasar pemerintah China kepada minoritas Uighur memang jadi isu terpanas di wilayah Turki. Warga Turki merasa mempunyai kesamaan warisan budaya serta agama dengan muslim Uighur.

Seperti yang dilansir dari Reuters, pada Kamis (9/7/2015), kalangan demonstran Istanbul tersebut memakai tongkat serta batu untuk senjata mereka menyerbu kantor konsulat. Mereka juga memecah kaca jendela serta menyusup dalam kantor konsulat kehormatan Thailand di hari Rabu (8/7) malam waktu Turki. Demonstran bahkan mengobrak-abrik dokumen serta barang yang berada dalam gedung konsulat sampai rata berserakan di ubin. Foto serta video yang diunggah oleh media lokal juga menunjukkan anarkisme demonstran Istanbul tersebut.

Ratusan atau hingga ribuan muslim Uighur kabur demi menyelamatkan diri dari kawasan Xinjiang, China lantaran tindak diskriminatif serta penindasan yang diperbuat oleh pemerintah setempat. Bahkan ratusan orang juga dilaporkan tewas pada sebuah operasi yang dilancarkan oleh pemerintah China pada wilayah Xinjiang itu. Tak sedikit dari muslim Uighur yang kabur ke Asia Selatan lalu berhenti di Turki.

China memang masih dihuni oleh 20 juta muslimin yang berpencar pada sejumlah wilayah, namun hanya beberapa saja yang masuk dalam etnis muslim Uighur tersebut. Di hari Kamis (9/7), pemerintah Thailand juga secara resmi menyatakan telah mengusir 100 warga Uighur menuju China. Warga yang dideportasi tersebut adalah warga Uighur yang menggunakan bahasa Turki dimana sudah masuk ilegal di Thailand Maret 2014 silam.

Mulai tahun 2014, muslim Uighur tersebut menjadi tahanan seiring pemerintah Thailand yang ingin memastikan terkait kewarganegaraan mereka. Sampai pada akhirnya, juru bicara dari otoritas Thailand, Werachon Sukhondapatipak menyatakan bahwa pada hari ini sedikitnya 100 muslim Uighur diusir ke wilayah China di Rabu, 8 Juli. Deportasi tersebut dilakukan usai didapati bukti kuat bahwa mereka merupakan warga China.