Internasional – Turki Masih Terus Memburu Pelaku Upaya Kudeta

Saat ini pemerintahan Turki melalui  Menteri Pertahanan, Fikri Isik, mengatakan bahwa masih ada 311 tentara, diantaranya sembilan jenderal yang berkaitan dengan upaya kudeta dua pekan yang lalu masih melarikan diri.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN Turk, pada hari Senin (1/8) Isik mengatakan bahwa para tentara dan jenderal yang diduga terlibat itu diyakini masih berada di Turki.

Senin kemarin, pasukan khusus Turki yang di tugaskan khusus untuk peristiwa  kudeta ini telah menangkap 11 orang buronan yang terlibat upaya penangkapan Presiden Turki Tayyip Erdogan saat upaya kudeta pada Jumat malam tanggal 15 juli yang lalu. Menurut  kantor berita Anadolu, ke 11 orang itu ditangkap di distrik Ula, wilayah Provinsi Mugla, setelah mendapatkan indormasi dari warga lokal. Baku tembak sempat terjadi pada proses penangkapan tersebut, namun tidak ada laporan adannya korban yang jatuh.

Fikri Isik juga mengatakan bahwa perombakan besar besaran yang dilakukan di tubuh militer Turki belum berakhir, dan akan ada lebih banyak lagi personel yang di pecat jika memang dibutuhkan.

Kementerian Pertahanan Turki juga telah mengganti 167 Jenderal hanya di dalam tubuh militer angkatan darat.

Perubahan besar besaran di angkatan darat Turki itu terjadi setelah Erdogan pada hari Minggu kemarin mengeluarkan dekrit ketiganya yang berisikan akan menempatkan militer di bawah otoritas sipil.

Percobaan kudeta yang terjadi di Turki lalu telah menewaskan 246 orang dan melukai hampir 2.000 orang lebih lainnya.

Menyusul berakhirnya kudeta gagal tersebut, otoritas Turki melakukan penangkapan dan pemecatan besar besaran di lembaga kemiliteran, peradilan serta institusi pemerintahan lainya yang terlibat dalam upaya kudeta. CNN Turk juga melaporkan lebih dari 15 ribu orang, termasuk 10 ribu tentara telah berhasil ditahan terkait upaya kudeta.

Selain itu, pemerintah juga mengatakan bahwa tiga kantor berita, 16 stasiun televisi, 45 surat kabar, 15 majalah dan 29 usaha penerbitan lain diperintahkan untuk ditutup, ditambah pula dengan penangkapan puluhan jurnalis lainnya.

Tayyip Erdogan pada sepekan yang lalu juga memerintahkan penutupan 1.043 sekolah swasta, 1.229 lembaga amal dan yayasan, 19 serikat dagang, 15 universitas, serta 35 institusi medis.