Internasional Terkini – Temuan Bom Pada Bandara Kairo, Penjagaan Mesir Diperketat

Pihak otoritas bandara Kairo, Mesir dilaporkan meningkatkan pengamanan mereka usai mendapati ada 2 bom diletakkan pada dekat ruang bagian kedatangan pada bandara. Selain itu, sebuah bahan peledak yang diketahui merupakan hasil rakitan juga sempat meledak pada wilayah Kairo pada tengah hari tadi. Sasaran dari insiden ledakan yang terjadi pada sekitaran kawasan ramai pada pusat kota Kairo tersebut juga masih belum diketahui secara pasti. Selain itu, jugabelum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas bom-bom tersebut.

Berdasarkan sumber keamanan di Mesir sesuai dengan yang dilansir oleh kantor berita Reuters, pada Selasa (3/2/2015), sedikitnya ada 2 orang yang mengalami luka ringan pada insiden pengeboman tersebut. Sejumlah 2 bom yang ditemukan di bandara tersebut berhasil terdeteksi oleh peralatan elektronik di Selasa pagi waktu lokal. Sampai dengan saat ini, pihak petugas keamanan bandara masih berupaya memeriksa adanya rekaman video CCTV demi menyelidiki serta memastikan siapakah yang telah menaruh bom-bom itu.

Ketegangan pada wilayah Mesir diketahui kian meningkat usai pecahnya bentrokan maut diantara kalangan demonstran dengan aparat keamanan pada kawasan Kairo, serta pada kota Alexandria, wilayah Mesir bagian utara di 25 Januari yang lalu. Pada masa itu, warga Mesir diketahui sedang memperingati 4 tahun pergolakan 2011 yang mana telah berhasil menggulingkan masa Hosni Mubarak. Pihak kepolisian terpaksa menahan sejumlah 516 orang yang merupakan pendukung Ikhwanul Muslimin pada hari itu.

Pemerintah Mesir sampai dengan saat ini masih lakukan operasi pemberantasan terhadap kelompok Ikhwanul semenjak tergulingnya kekuasaan Presiden Mohamed Morsi. Abdel Fattah al-Sisi, selaku presiden Mesir yang baru sekaligus panglima militer yang sudah menggulingkan Morsi, menilai bahwa Ikhwanul merupakan ancaman keamanan terbesar untuk negara tersebut. Kelompok Ikhwanul Muslimin tersebut, oleh pemerintah Mesir sudah dinyatakan menjadi sebuah gerakan bersifat terlarang. Pemerintah Mesir juga sering melontarkan tudingan kepada kelompok Ikhwanul tersebut, bahwa mereka sudah melakukan banyak serangan mematikan semenjak pihak militer menggulingkan Morsi di tahun 2013 silam. Tudingan tersebut pun segera mendapat bantahan tegas dari gerakan itu.