Internasional Terbaru – AS Mengecam Hukuman Penjara Seumur Hidup 230 Aktivis Mesir
2 min read
Diberitakan bahwa pihak pemerintah Amerika Serikat mengecam diberlakukannya vonis penjara hingga seumur hidup oleh pihak pengadilan Mesir terhadap hingga lebih dari 200 orang aktivis pada negeri tersebut. Vonis ini ehubungan dengan adanya revolusi 2011 kepada Hosni Mubarak, mantan presiden Mesir. “Kami amat terganggu atas hukuman massal berupa penjara seumur hidup yang telah dijatuhkan oleh pengadilan Mesir kepada sejumlah 230 terdakwa,” kata juru bicara Jen Psaki, Departemen Luar Negeri AS kepada awak media seperti yang dilansir oleh kantor berita AFP, pada hari Kamis (5/2/2015).
“Persidangan serta vonis massal ini berlawanan terhadap prinsip-prinsip demokrasi yang paling mendasar serta adanya proses hukum yang dinilai adil,” ujar Psaki sambil menambahkan bahwa mustahil adanya penilaian adil terhadap bukti-bukti serta kesaksian yang bisa didapat dalam kondisi semacam itu. Pada persidangan yang berjalan pada hari Rabu (4/2) itu, sejumlah 269 terdakwa divonis lantaran turut serta pad ainsiden bentrokan yang terjadi melawan aparat keamanan pada sekitaran Lapangan Tahrir, Kairo di bulan Desember 2011. Selain halnya 230 terdakwa yang menerima vonis berupa penjara seumur hidup, sejumlah 39 orang yang lain, semuanya masih dibawah umur, dijatuhi vonis penjara selama 10 tahun.
Mereka pun turut dinyatakan bersalah lantaran penyerangan terhadap aparat keamanan serta aksi pembakaran sejumlah gedung milik pemerintah, termasuk diantaranya adalah sebuah pusat budaya dimana didirikan pada tahun 1798 oleh sosok Kaisar Napoleon Bonaparte, dimana bangunan tersebut menyimpan sedikitnya sejumlah 200 ribu buku. Di wilayah Mesir sendiri, tercatat bahwa lamanya hukuman penjara seumur hidup yang ditentukan adalah selama 25 tahun.
Diketahui pula bahwa putusan yang masih dapat digugat banding tersebut, adalah hukuman yang terberat hingga sejauh ini kepada kalangan aktivis anti-Mubarak. Seperti yang diberitakan sebelumnya di hari Senin, 2 Februari yang lalu, pihak pengadilan Mesir juga telah menjatuhkan vonis hukuman mati kepada 183 orang, dimana kesemuanya didakwa telah membunuh 13 polisi pada kawasan dekat Kairo ketika terjadi revolusi 2011 tersebut.
