Internasional Terbaru – Bus Bangladesh Terkena Molotov, 7 Orang Terpanggang Saat Tidur

Sungguh sangat mengenaskan. Kalangan demonstran yang merupakan kelompok antipemerintah asal Bangladesh secara sengaja melempar bom molotov pada sebuah bus, dimana banyak penumpangnya yang tengah lelap tertidur. Malangnya bus tersebut kemudian terbakar hebat lalu tercatat sedikitnya ada 7 orang yang menjadi korban tewas. Pihak kepolisian lokal, sesuai dengan yang telah dilansir oleh kantor berita AFP, Selasa (3/2/2015), menjelaskan bahwa serangan kepada bus itu terjadi di sekitar kota Chuddogram. Aksi penyerangan tersebut terjadi di saat aksi protes semakin marak untuk melawan pemerintah, yang telah dicetuskan oleh kalangan pemimpin oposisi Khaleda Zia semenjak bulan yang lalu.

“Ada 7 penumpang yang tewas terbakar di dalam bus tersebut usai bom molotov sengaja dilemparkan saat sekitaran pukul 04.00 waktu lokal,” terang kepala Polisi lokal, Tuttul Chakrabarty pada pihak AFP melalui sambungan telepon. “Sementara itu ada 5 penumpang yang lainnya dinyatakan kritis oleh luka bakar yang berkisar 40-80 persen pada sekujur tubuh. Mereka sudah dipindahkan menuju rumah sakit yang berada di ibukota Dhaka,” lanjutnya. Kelima penumpang dengan kondisi kritis tersebut segera dilarikan menuju rumah sakit agar mendapat penanganan medis.

Sementara itu ada sedikitnya 10 orang lainnya yang berhasil menyelamatkan diri dengan cara melompat keluar melalui jendela bus demi menghindari jilatan api. Walau begitu, mereka juga mendapat luka ringan. Inspektur Polisiyang bernama Mahfuzur Rahman asal kepolisian lokal juga sempat mengatakan bahwa pemerintah setempat juga sudah menggerebek ejumlah desa di sekitar lokasi serangan tersebut demi mencari si pelaku. Akan tetapi, hingga sejauh ini masih belum ada seorangpun pelaku berhasil ditangkap.

Kejadian memilukan ini kian menambah panjanng daftar korban tewas pada deretan aksi kekerasan yang turut mewarnai unjuk rasa antipemerintah pada wilayah Bangladesh. Hingga ratusan orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka lantaran serangan semacam pengeboman bus, kereta serta mobil. Selain dari itu, petinggi oposisi Zia juga mendorong agar para pendukungnya berani memblokir jalan, rel kereta api serta jalur transportasi air demi memaksa sang Perdana Menteri, Sheikh Hasina segera mengadakan pemilu yang baru.