Internasional Terkini – Kecelakan Kapal Terbalik, 65 Tewas Di Bangladesh

Diberitakan bahwa sedikitnya ada 65 korban tewas, yang salah satunya adalah seorang bayi, saat sebuah kapal feri yang sedang mereka tumpangi terguling pada aliran sebuah sungai yang ada di Bangladesh. Unit kapal feri yang bernama MV Mostofa itu terbalik usai terlibat tabrakan bersama sebuah kapal pukat yang berada di Sungai Padma, yang diketahui berjarak sekitar 40 Km arah barat laut dari kawasan Ibu Kota Dhaka. Pada saat kecelakaan terjadi, kuat dugaan terdapat hingga lebih dari 100 orang yang sedang berada dalam kapal feri tersebut.

Beberapa pejabat di Bangladesh menjelaskan bahwa setidaknya ada 50 penumpang yang selamat sebab mereka sanggup berenang menuju tepian sungai ataupun yangberhasil segera diselamatkan. Akan tetapi, bagaimanapun juga jumlah korban tewas masih kian bertambah usai kapal tersebut berhasil ditemukan. Tak lama usai kejadian, sejumlah 33 jenazah berhasil dievakuasi. Selang berapa jam, total jasad yang bisa diangkat dari kedalaman sungai sudah berakumulasi hingga menjadi 65 korban.

“banyak dari jasad tersebut bisa ditemukan dari dalam kapal saat kapal tersebut diangkat menuju permukaan serta ditarik menuju tepian sungai,” terang Inspektur Polisi Abdul Muktadir pada kantor berita AFP. Temuan tersebut sesuai terhadap kesaksian dari Hafizur Rahman Sheikh, satu dari korban yang berhasil selamat dari kejadian mengerikan tersebut. Ia menyatakan pada harian Prothom Alo, ada banyak penumpang yang terjebak pada dek bawah saat kapal feri tersebut tenggelam.

Diperkirakan, korban tewas masih terus meningkat sebab para petugas penyelam masih terus lakukan upaya pencarian, terang perwira polisi Bidhan Tripura pada kantor pemberitaan Reuters. Selain itu, Tripura juga menambahkan bahwa polisi sudah menyita kapal pukat yang terlibat tabrakan bersama kapal feri nahas tersebut dan menahan 2 awak kapalnya. Kecelakaan transportasi umum sering terjadi pada wilayah Bangladesh. Pada awal bulan ini, setidaknya ada 7 penumpang sebuah kapal feri juga tewas pada wilayah selatan dari negara itu. Kemudian pada bulan Agustus 2014 yang lalu, juga lebih dari 100 orang meninggal saat sebuah feri juga karam. Ketika kejadian, kapal yang harusnya hanya berkapasitas 85 orang tersebut mengangkut hingga 200 penumpang lebih.