Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Internasional Terhangat – Hasil Penyelidikan, Pilot TransAsia Me-restart Mesin

2 min read

Diberitakan bahwa penyelidikan kejadian jatuhnya TransAsia Airways terfokus kepada adanya kegagalan mesin. Dugaan berupa human error muncul pada insiden tersebut. Sang pilot diketahui sempat mematikan lalu menyalakan kembali mesin yang berfungsi normal usai mesin yang lain mati. Dilansir dari AFP, pada Sabtu (7/2/2015), pesawat ATR 72-600 yang menghujam Sungai Keelung di hari Rabu (4/2), ditopang oleh mesin kembar dengan baling-baling.

Mesin 2/ mesin kanan mati lebih dahulu 37 detik usai pesawat tinggal landas jam 10.51 waktu lokal, saat pesawat berada pada ketinggian 1.200 kaki. Jeda 46 detik, mesin 1/ mesin kiri yang masih beroperasi normal justru dimatikan manual oleh sang pilot dan dinyalakan lagi. Akan tetapi mesin 1 ini ternyata hanya sanggup menyala selama 56 detik saja sebelum pada akhirnya mati lagi. Dalam kondisi 2 mesin pesawat yang mati di langit, maka pesawat tersebut akhirnya jatuh pada Sungai Keelung. Berdasar data pada kotak hitam diketahui bahwa pesawat hanya sempat terbang 3 menit 23 detik saja dari Bandara Songshan, di Taipei.

Informasi itu dinyatakan oleh ASC (Badan Keselamatan Penerbangan Taiwan) pada acara konferensi pers di hari Jumat (6/2) kemarin. Tetapi kini yang menjadi soal adalah apa alasan bagi mesin nomor 1 yang awalnya sanggup beroperasi normal malah dimatikan manual. Dimana pesawat ATR ini juga dirancang tetap sanggup mengudara walau hanya tersisa satu mesin saja. “Belum jelas,” dijawab oleh Thomas Wang, Direktur Operasional ASC yang merujuk apa alasan sang pilot yang mematikan mesin 1.

“Kami masih belum mencapai adanya kesimpulan apapun,” sambungnya. Menganalisa keadaan ini, kalangan pengamat penerbangan pun menduga bahwa faktor human error dilakukan pilot serta kopilot yang berada dalam kokpit. “Sepertinya mereka telah mematikan mesin yang salah,” bunyi editor publikasi dalam industri penerbangan Flightglobal berpusat di Singapura, Gred Waldron. Hingga sejauh ini, jumlah korban tewas sudah mencapai 35 orang serta sejumlah 8 korban masih belum dapat ditemukan. Atas hal ini pihak TranAsia dikabarkan mengadakan pelatihan lanjutan terhadap para pilot mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *