Internasional – Terduga Penyelundup Narkoba Bunuh Diri

Seorang pelaku penyelundupan narkobat diguga melakukan bunuh diri dengan melompat dari tiang kapal pesiar yang sarat dengan muatan kokain yang bernilai 18 juta pounsterling. Pihak kepolisian sendiri telha mengeluarkan surat pemeriksaan untuk Christiaan Woestenburg yang merupakan pemilik dari kapal pesiar yang dipaksa berlabuh ke pelabuhan hingga dia memilih mengakhiri hidupnya.

Woestenburg yang merupakan pria kelahiharan Belanda berusia 62 tahun ini mengatakan kepada petigas bahwa dia akan mengambil beberapa peralatan untuk membuka kunci di kapal pesiar Windrose. Tapi kemudia ia memanjat  tiang setinggi 12 meter yang merupakan tiang kapal pesiar, sebelum ia melompat ke dermaga granit pelabuhan St. Mary. Obat-obatan terlarang itu ditemukan di sebuah tangki air tawar di dalam pesiar.

Jaksa di Plymouth, Devon telah diberitahu bahwa kapal pesiar sepanjang 11 meter Windrose berada di  Atlantik dan tengah menuju ke Belanda ketika sedang mengalami masalah dengan mesin dan berarak sekitar 16 dari Scilly.

Woestenburg kemudian memanggil tim penyelamat di St. Mary pada 16 Juni 2013 setelah tiga hari terus terjada. Ketika pasukan perbatasan mendenganr di mana kapal itu berada, mereka mengirimkan kapal cepar untuk St. Mary dan menaiki kapal tersebut untuk melakukan pencarian obat.

Adik dari Woestenburg, Otto mengatakan bahwa saudaranya adalah seorang pelaut yang berpengalaman dan telah membuat pelayaran transatlantik, ia telah membeli sebuah kapal pesiar pada tahun 2009 yang lalu di negara Turki, dan telah berlayar hingga ke Amerika Selatan dan ke kepulauan karibia beberapa kali.

Dokter forensik Russel Delaney yang melakukan tindakan otopsi terhadap tubuh korban mengungkapkan bahwa pelaut tersebut tewas akibat trauma serius di bagian kepala dan terluka di bagian dada serta pinggulnya akibat menjaatuhkan diri dari ketinggian.

“Dia sempat sadar dan tidak menyadari apa yang telah terjadi, tapi cedera di kepalanya ini tdak dapat diselamatkan, tidak ada bukti yang mengatakan bahwa ia sempat berdiri,” kata dokter tersebut.

Tes darah yang sempat dilakukan juga menunjukkan bahwa pelaut tersebut sedang dalam kondisi mabuk, namu ahli patologi mengatakan bahwa pengaruh dari alkohol ini tak sebegitu parah untuk pelaut tersebut mengambil keputusan untuk menghilangkan nyawanya sendiri.