Internasional – Rusia Pindahkan Rudal Nuklir Ke Kaliningrad

Sejumlah pejabat Estonia mengatakan bahwa Rusia telah melakukan pergerakan dengan memindahkan rudal kendali nuklir mereka ke Kaliningrad. Sebuah kota di provinsi yang diapit oleh perbatasan Polandia dan Lithuania di sepanjang peisir Baltik.

Rudal yang diberi nama The Iskander-M ini memiliki jangkauan lebih dari 500 kilometer, dilaporkan telah diangkut menggunakan sebuah kapal dari daerah St, Petersburg. Sebelumnya Rusia diduga telah berusaha untuk memindahkan rudak Iskander-M ke Kaliningrad tetapi tidak sampai tahun 2018-19.

Jika laporan ini dapat dikonfirmassi, langkah yang dilakukan oleh Rusia ini sebaga tanda dari Rusia bahwa mereka ingin membangun kekuatan di area tersebut, dari Eropa Timur ke wilayah Timur Tengah, sebelum presiden Amerika Serikat terpilih dan mulai bertugas pada bulan Januari tahun depan.

Sumber-sumber yang berasal dari pemerintahan Estonia melaporkan bahwa para pejabat Estonia mengatakan mereka telah memantau sebuah kapal beserta isinya. Kapal yang disebut Ambal ini telah berlabuh di dermaga pada hari Jumat (7/10) kemarin.

Seorang ahli pertahanan Estonia mengatakan: ”Senjata itu sangat canggih dan tidak ada senajta yang sebanding di gudang persenjataan negara-negara barat. Senjata itu dapat membawa nuklir dan dapat meluncur hingga jarak 500 kilometer. Dengan demikian senjata itu mampu mengancam Polandia, termasuk instalasi pertahanan rudal milik Amerika Seriakt yang berada di sana. Anda tidak dapat mengetahui tanggal pengrimian rudal tersebut. Tujuannya adalah untuk membuat titik strategis yang kuat.”

Rusia sendiri sudah memiliki rudal yang berada di Kaliningrad, namun rudal yang bernama OTR-21 Tochka ini memiliki jangkauan jarak yang pendek dan kurang canggih dibandingkan dengan Iskander-M, dan tidak mampu membawa senjata nuklir.

Iskander-M diambil dari nama Persia untuk Alexander Agung, adalah sebuah sistem roket balistik yang dirancang untuk an menghancurkan target sasaran yang memiliki jarak jangkauan yang cukup jauh, dan diduga telah melanggar perjanjian nuklir yang telah disepakati.

Sebelumnya, pada hari Kamis (6/10) kemarin, sebuah pesawat militer Rusia telah terbang di wilayah udara Estonia, di atas sebuah pulau bernama Vaindloo tanpa ijin, dan telah menghabiskan beberapa menit di wilayah udara Estonia. Setelah sempat mendapatkan kontak dengan pilot pesawat militer tersebut, pesawat militer Estonia yang mendekati tidak mendapatkan respon dari pesawat militer Rusia.