Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Internasional – Turis Dihukum Tiga Bulan Penjara Di Myanmar

2 min read

Sebuah pengadilan di Myanmar telah menjatuhkan hukuman penjara kepada seorang turis asal negara Belanda selama tiga bulan. Hukuman ini di jatuhkan setelah terdakwa mengganggu sebuah prosesi ketaatan beragma dengan mencabut amplifier saat menyiarkan khotbah Budha pada larut malam di dekat hotel di Mandalay.

Klaas Haytema yang menangis dengan kekasihnya yang akan berpisah ini sebelum ia berangkat ke penjara dengan tangan yang diborgol. Ia ditangkap pada akhir September kemarin setelah banyak orang telah berkumpul di sekitaran hotel tempat dia menginap sebagai bentuk protes ketika pengeras suara yang berada di aula agama terdekat dimatikan.

Kantor berita lokal juga melaporkan bahwa pria berusia 30 tahun itu telah meminta maaf dan mengatkan bahwa ia tidak tahu bahwa pengeras suara itu menyiarkan konten agama. Haytema sendiri telah didenda sekitar 100.000 kyat karena telah melanggar peraturan visa yang memerintahkan dirinya untuk menghormati budaya. Dia bisa saja mendapatkan hukuman hingga dua tahun penjara karena menghina agama di negara yang mayoritas beragama Buddha, namun hakim mengatakan bahwa Haytema mengakui kesalahannya dan menganggap apa yang dilakukannya adalah kesalahan yang tidak disengaja.

Mandalay sendiri adalah obyek wisata di Myanmar tengah, yang merupakan pusat kebudayaan negara dan tempat disimpannya kursi singgasana raja-raja Burma terdahulu.

Pada awal tahun 2015 yang lalu, sebuah pengadilan Myanmar telah menghukum seorang turis asal Selandia Baru, Phil Blackwood selama dua tahun penjara setelah ia memposting sebuah gambar patung Buddha yang sedang mengenakan headphone pada halaman Facebook milik bar yang dimanajerinya. Blackwood akhirnya dibebaskan setelah mendapatkan amnesti pada awal tahun ini.

Hal ini adalah umum bagi umat Buddha untuk menyiarkan khitbah keagamaannya menggunakan pengeras suara pada volume yang sangat tinggi. Salah satu pemerintahan daerah sendiri dilaporkan  telah mengusulkan sebuah aturan mengenai kontrol pengaturan suara. Usulan ini dimaksud untuk meringankan stres bagi orang-orang lanjut usia dan orang-orang yang sedang sakit.

Chit San, seroang tokok masyarakat yang ikut terlibat dalam kasus Haytema ini mengatakan bahwa dirinya menelepon pihak kepolisian setelah para warga sekitar terlanjur emosi atas tindakan Haytema untuk mengendalikan situasi karena sulit untuk bernegoisasi damai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *