Internasional Terbaru – Usik Penduduk Asli Australia, PM Abbott Dikecam

Diberitakan bahwa Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbott kembali menuai kecaman dari sejumlah kalangan. Lebih parah lagi, ia dituding tak pantas untuk menjadi pemimpin Australia. Apa pasal, Abbott belum lama ini menyebut bahwa komunitas Aborigin adalah “pilihan gaya hidup” belaka. “Menjadi tugas bagi wajib pajak guna memberikan layanan secara wajar dalam cara yang juga masuk akal…,” kata Abbott kepada stasiun radio ABC.

Pada ABC, PM Abbott mengaku dirinya setuju terhadap keputusan dari Gubernur Australia Barat, Colin Barnett menutup hingga setengah dari total ada 274 komunitas Aborigin jika besaran biaya untuk menyediakan layanan bagi mereka terhitung jauh lebih besar ketimbang manfaatnya. “Yang tak dapat kami lakukan adalah memberikan subsidi secara terus-menerus terhadap pilihan gaya hidup bila gaya hidup ini tak kondusif terhadap partisipasi penuh kepada masyarakat Australia,” terang Abbott seperti yang dilansir oleh kantor berita AFP, pada Rabu (11/3/2015).

Sementara gaya hidup yang dimaksudkan oleh Abbott ialah keberadaan suku Aborigin yang tersebar pada pelosok negeri Kangguru tersebut. Tercatat bahwa komunitas Aborigin yang menghuni Australia berjumlah sedikitnya 2,5 persen dari jumlah populasi keseluruhan 24 juta orang. Nilai diskriminasi yang didapat oleh komunitas Aborigin selama ini menjadikan tingkat pendidikan, kesehatan serta pekerjaan mereka pun sanagt rendah.

“Bila seseorang sengaja memilih untuk hidup hingga bermil-mil jauhnya dari lokasi sekolah, bila seseorang sengaja memilih untuk tak mengakses sekolah, bila seseorang lebih memilih untuk tinggal di lokasi yang tidak ada pekerjaan, maka jelas bahwa hal ini akan amat sulit untuk diatasi,” tegas Abbott.  “Baiklah bila memang ingin hidup pad lokasi terpencil, tetapi seharusnya ada batas seperti apa yang Anda harap pada negara bila Anda memang hidup di sana,” sambungnya.

Aborigin sudah menghuni Australia setidaknya selama 40 ribu tahun. Maka wajar saja jika komentar Abbott tersebut berbuah kecaman banyak pihak. “Ini menunjukkan adanya ketidakpedulian yang sedemikian rupa hingga ia tidak pantas jadi PM Australia,” kata Rolf de Heer, seorang produser kenamaan di Australia.