Internasional Terbaru – Pertempuran Antara Militer Ukraina Lawan Pemberontak Kian Panas
2 min read
Tercatat sedikitnya hingga lusinan orang harus tewas serta cedera pada ajang pertempuran diantara militer Ukraina dengan pemberontak pro-Rusia demi memperebutkan lokasi Bandara Donetsk yang terletak pada bagian timur wilayah Ukraina. Sejumlah tembakan dari artileri juga dilaporkan mengenai beberapa kawasan di sebelah timur kota Donetsk serta Luhansk. Lebih jauh lagi, sebuah bangnan rumah sakit yang ada di Kota Donetsk juga tak luput dari sasaran tembakan artileri.
Baik itu dari pihak militer Ukraina ataupun kubu pemberontak yang pro-Rusia, keduanya saling mengaku bahwa pihak lawanlah yang telah lakukan kekejian. Pihak pemberontak menuding bahwa pasukan pemerintah telah melancarkan serangan kepada warga sipil yang ada di Horlivka, yaitu sebuah kota pada bagian utara Bandara Donetsk. Diketahui sejumlah 9 warga sipil tewas serta 44 yang lainnya mengalami cedera karena bom yang telah dijatuhkan leh pesawat milik militer Ukraina, terang Eduard Basurin, sosok yang menjadi petinggi bagian pertahanan dari pihak pemberontak. Pada sisi yang lain, otoritas Ukraina menuduh bahwa kubu pemberontak telah menyerang Debaltseve, sebuah kota pada bagian timur laut Donetsk yang telah dikuasai oleh pihak militer, dan menyebabkan seorang bocah laki-laki beserta ayahnya tewas. Aksi serangan tersebut juga sempat mencederai sediktnya 10 warga sipil yang lain.
Eskalasi dari serangan tersebut diketahui memicu peringatan oleh pemerintah Rusia. Melalui Gregory Karasin, selaku Deputi Menteri Luar Negeri Rusia dikatakan bahwa mengandalkan pemecahan secara militer merupakan sebuah kesalahan terbesar dan sekaligus menjadi kesalahan strategis yang bisa memicu konsekuensi kepada negara Ukraina. Akan tetapi, PM Ukraina, Arseniy Yatsenyuk menyatakan bahwa sedikitnya 2 batalion militer milik Rusia dimana terdiri atas 700 serdadu sudah menyeberang dari wilayah Rusia menuju Ukraina. Serdadu tersebut, aku Yatsenyuk, juga membawa serta tank, peluncur roket, artileri, serta rudal. Hingga 4.800 orang lebih sudah tewas semenjak pihak separatis merebut sebagian dari wilayah Donetsk serta Luhansk, pada April 2014 yang lalu. Demi menghentikan jatuhnya korban, gencatan senjata sudah disepakati pada Kota Minsk, di Belarus, September 2014 yang lalu.
