Internasional Terbaru – Penyandera Pada Toko Perhiasan Prancis Akhirnya Menyerah, Sandera Selamat

Diberitakan bahwa aksi penyanderaan yang ketiga telah terjadi pada sebuah lokasi toko perhiasan yang ada di Montpellier, Prancis. Insiden penyanderaan tersebut kini sudah berakhir. Sang pelaku yang telah membawa senjata tersebut pada akhirnya menyerah pada pihak polisi. Seperti yang dilansir oleh AFP, pada Sabtu (10/1/2015), usai 7 jam perundingan oleh polisi terhadap pelaku pun diakhiri putusan bahwa pelaku menyerahkan diri pada pihak polisi. Tak disebutkan identitas dari kedua pelaku penyanderaan tersebut.

Pihak kepolisian lokal menegaskan bahwa insiden tersebut sama sekali tak ada kaitannya terhadap aksi terorisme yang telah terjadi sebelumnya, yiatu penyanderaan pada toko kelontong Yahudi serta penembakan pada kantor Charlie Hebdo. “Pria tersebut masuk dalam toko perhiasan, namun tak ada usaha perampokan serta motifnya juga tak diketahui,” dijelaskan oleh jaksa setempat yang sedang menangani kasus tersebut, Christophe Barret pada para awak wartawan. Pernyataan ini meralat adanya pernyataan Barret yang sebelumnya untuk AFP, dimana ia mengatakan bahwa insiden ini adalah perampokan bersenjata. Barret juga menegaskan bahwa saat ini pelaku sudah ditangkap.

Sementara 2 wanita yang telah dijadikan sandera mulai hari Jumat (9/1) waktu lokal, dilaporkan berhasil selamat. Petugas polisi menyebut bahwa kedua sandera adlah pegawai toko dan ssat ini kondisinya sehat serta aman. Ketika insiden penyanderaan berjalan, tim antiteroris mengepung kawasan sekitar toko. Orang-orang di sekitar kawasan itu dievakuasi polisi serta aliran listrik pun sengaja diputus untuk mempersiapkan serangan demi membebaskan para sandera.

Situasi semakin mencekam di Jumat (9/1) malam, sampai akhirnya juru runding dari kepolisian membujuk pelaku agar menyerahkan diri usai 7 jam kemudian, Sabtu (10/1) waktu dini hari. Penyanderaan tersebut membuat panik masyarakat Prancis sebab ini adalah yang ketiga kalinya terjadi hanya dalam waktu 24 jam. Dua aksi penyanderaan yang lainnya terjadi pada 2 lokasi berbeda dari Prancis utara dan melibatkan 2 pelaku aksi penembakan Charlie Hebdo serta 2 pelaku lainnya yang mana mengaku berkoordinasi bersama pelaku penembak Charlie Hebdo.