Internasional – Puluhan Ribu Orang Dievakuasi Akibat Kebakaran

Perancis, Rusia, Turki dan Siprus telah menerbangkan pesawat pemadam kebakaran mereka menuju ke Israel. Di mana negara tersebut tengah berjuang untuk memadamkan kebakaran hutan yang mengakibatkan dievakuasinya sekitar puluhan ribu orang, termasuk sebelas pemukiman di wilayah Haifa.

Menguatnya angin dari arah timur dengan membawa udara hangat serta cuaca kering semakin memperparah penyebaran kebakaran hutan yang menyebar disekitar area dengan waktu yang cukup cepat dalam kurun waktu tiga hari terakhir, termasuk wilayah luar dari Yerusalem dimana kebakaran tersebut membuat ditutupnya jalan tol untuk sementara yang menghubungkan kota tersebut dengan Tel Aviv.

Kota Haifa sendiri menjadi wilayah yang berdampak paling buruk, dengan api yang bermula di wilayah timur laut dari kota pelabuhan di dekat Paz Bridge dan kemudian menyebar ke wilayah di dekat stadion sepakbola di kota tersebut. Sekitar 50.000 orang telah dievakuasi dari kota tersebut untuk menghindari jatuhnya korban. Bandara publik di kota Haifa sendiri telah ditutup pada hari Kamis (24/11) kemarin, ketika media lokal juga memberitakan bahwa pemerintah tengah berencana mengevakuasi para tahanan dari penjara.

“Kami telah mengevakuasi tiga area pemukiman dan dan masih ada sebagian dari merka yang masih terperangkap di sana. Api masih membakar dan kobaran api tengah menjalar mendekati stasiun pengisian bahan bakar,” kata Kayed Daher, seorang juru bicara departemen pemadam kebakaran yang melaporkan kondisi sementara di kota Haifa pada pagi hari ini.

Kebakaran ini merupakan kebakaran terburuk sejak tahun 2010 silam, ketika Israel tengah mengalami kebakaran hutan yang mematikan, di mana telah menewaskan 42 orang dan berhasil dipadamkan setelah pesawat pemadam kebakaran dari luar negeri seperti Amerika Serikat untuk memadamkan api.

Otoritas Palestina yang ikut mengirimkan bantuan untuk pemadaman kebakaran pada tahun 2010 juga telah menawarkan bantuan dan bergabung bersama dengan upaya internasional untuk memadamkan kebakaran.

Kebakaran itu sendiri bermulai pada hari Senin (21/11) di Neve Shalom, di luar Yerusalem, sebelum pada akhirnya menyebar hingga membuat ratusan rumah rusak dan belasan orang dirawat karena telah menghirup asap dari kebakaran.