Internasional – Pesawat Tempur Rusia Jatuh Di Mediterania Timur

Sebuah pesawat perang milik Rusia telah jatuh di Mediterania Timur disaat berupaya untuk mendarat di kapal induk Admiral Kuznetsov di lepas pantai Suriah. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Senin (14/11) kemarin bahwa pilot dari pesawat MiG-29 jet berhasil keluar dari kokpit dan tidak dalam kondisi yang berbahaya. Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa kecelakaan tersebut merupakan terjadi karena kesalahan terknis selama latihan.

Pesawat perang tersebut adalah salah satu dari empat pesawat jenis MiG-29 yang merupakan pesawat pembom di Kuznetsov, hal ini menjadi kerugian bagi Rusia di mana pesawat tersebut dimaksudkan untuk menjadi tampilan kekuatan angkatan laut Rusia di Mediterania untuk mendukung upaya perang Rusia di Suriah.

“Sebuah kecelakaan penerbangan dengan berbasis pesawat tembur MiG-29 terjadi selama penerbangan latihan sebagai akibat dari kesalahan teknis selama upaya pendarataan beberapa kilometer dari Admiral Kuznetsov sebagai kapal induk pembawa pesawat tempur,” kata seorang pejabat kemenerian yang dikutip oleh kantor berita Sputnik.

Masid ada sektiar lusinan pesawat tempur Su-33 di dalam kapal induk yang baru-baru ini telah ditingkatkan sehingga pesawat tersebut dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik untuk serangan dengan target yang berada di tanah.

Menurut Thomas Newdick, majalah Pesawat Tempur, yang pertama kali melaporkan kecelakaan tersebut, beberapa pesawat tempur Su-33 telah melakukan serangan udara pada hari Senin (14/11) yang menandai bahwa untuk pertama kalinya pesawat tempur yang dibawa oleh Kuznetsov ikut ambil bagian dalam serangan udara di Suriah dan untuk pertama kalinya Kuznetsov iku dalam pertempuran sejak diluncurkan lebih dari 30 tahun yang lalu.

Kehilangan satu pesawat tempur tersebut adalah salah satu hal yang serius bagi militer Rusia. Pesawat yang baru di bangun dengan versi MiG-29KUBR adalah salah satu pesawat tempur paling modern milik Rusia dan mereka masih dalam pasokan pendek, seperti pilot untuk menerbangkannya.

Michael Kofman, yang berasal dari Center for Naval Analyses yang berbasis di Washington mengatakan tentang perkiraannya bahwa saat ini Kuznetsov hanya memiliki tiga pesawat tempur MiG-29 yang tersisa dan mereka hanya memilki tiga pilot yang mampu untuk menerbangkannya.