Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Internasional – Pendeta AS Memuji Penembakan di Kelab Gay Orlando

2 min read

Seorang pendeta yang ada di California Amerika Serikat telah menuai kecaman dari public. Hal ini dikarenakan komentarnya yang sudah memuji penembakan massal yang telah diterjadi di kelab malam di Orlando, Florida sebagai suatu tindakan yang hebat.

“Pada hari ini orang-orang sepertinya telah berkata bahwa tidaklah anda merasa bersedih sebab sudah ada 50 penyodomi yang tewas?,” ungkap pendeta Roger Jimenez saat berada di depan jemaatnya yang berada di gereja Verity Baptist Chruch Sacramento, California sebagaimana yang telah dilansir dari kantor berita AFP pada Rabu 15/6/2016.

“Di sini masalahnya mengenai itu,” tambah Jimenez.

“Hal itu sama halnya seperti sedang menanyakan kepada saya, ‘ Hei, apakah kamu merasa sedih kerana ada 50 peadofil yang sudah terbunuh pada hari ini?,” kata Jimenez.

“Hhmm, tidak. Saya berpikir bahwa itu hal yang hebat. Saya berpikir itu telah membantu masyarakat. Kalian tahu bahwa menurut saya di Orlando, Florida bisa sediki lebih aman pada mala mini,” ujar pendeta tersebut pada kebantian yang berlangsung di gerejanya pada Minggu 12/6/2016 waktu setempat atau berselang beberapa jam setelah tragedy pembantaian kelab Gay Pulse yang ada di Orlando, Florida.

Komentar yang telah direkam serta videonya telah diposting pada saluran YouTube miliki geraja itu telah menuia kecaman yang begitu keras dari komunitas LGBT serta para pejabat setempat. Akhirnya postingan video tersebut dihapus.

“Komentar kebencian yang sudah dilontarkan oleh seorang pendeta yang ada di Sacramento tak mencerminkan dari nilai-nilai Kristen serta tidak memili tempat pada masyarakat kita,” tgas Kevin Johnson selaku Wali Kota Sacramento.

Sedikitnya ada 49 orang yang tewas serta 53 lainnya mengalami luka-luka pada tragedy penembakan yang berlangsung di kelab malam khusus untuk kaum gay yang ada di Orlando, Florida. Pelaku dari aksi penembakan itu adalah Omar Mateen. Pelaku sebelumnya sempat menghubungi layanan darurat dengan nomor 911, sebelum menjalankan aksi brutalnya.

Mateen akhirnya tewas setelah berhasil ditembak oleh pihak kepolisian bersama tim SWAT yang segera menuju lokasi penembakan. Mateen tewas setealah sebelumnya melakukan penyanderaan dalam waktu 3 jam pada kelab malam Pulse itu. Penyidik federal Amerika Serikat menyakini apabila Mateen telah diradikalisasi melalui internet serta tak ada bukti yang mampu menunjukkan bahwa Mateen telah mendapatkan intruksi atau pun bantuin dari pihak militan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *