Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Internasional – Iklan Susu Bayi Menjurus Porno, Dilarang Tayang di Mesir

2 min read

Pemerintah Mesir telah melarang sebuah iklan susu lantaran iklan tersebut dianggap telah menjurus pornografi. Iklan dari susu formula itu bayi itu, dirasa telah merendahkan kaum perempuan serta bisa juga mengarah kepada pelecehan seksual.

Pada tayangan iklan di televise tersebut, nampak susu bayi dengan merek daganga Juhayna telah memperlihatkan 3 balita yang sedang duduk serta membandingkan susu formula di dalam kemasan dengan ASI (Air Susu Ibu). Nampak seorang balita menanyakannya kepada temannya yang tengah menangis.

“Kami mengapa menangis?”. Kemudian yang tidanya segera menjawab , “Aku ingin dondoo.aku tidak bisa melupakan dondoo,” yang dia maksudkan adalah payudara ibunya. Namun kemudian temannya mengatakan bahwa “Kamu tak akan pernah melupakan dondoo,”. Karena masih terus saja menangis, kemudian balita tersebut akhirnya terus diejek oleh teman sebanya sebab tak mau minum susu formuIa dalam kemasan serta dianggapnya kurang jantan.

“Dondoo” sebenarnya tidak memiliki arti di dalam bahasa Arab, serta kata tersebut hanyalah kata bikinan yang sengaja dipakai pada iklan tersebut untuk merajuk kepada payudara wanita.

Berdasarkan laporan dari surat kabar The Washington Post  pada Rabu 15/6/2016, Badan Perlindungan Konsumen Mesir (CPA) pada dua hari yang lalu telah mengumumkan bahwa akan melarang iklan tersebut serta beberapa iklan yang lainnya yang dianggap sudah merusaka martabat dan melecehkan tradisi serta moral secara umum.

Menurut Badan Perlindungan Konsumen Mesir, apabila perusahaan tersebut tidak segera menghentikan penayangan dari iklan-iklan itu, maka dalam 24 jam mereka akan segera diadili.

Pada tahun lalu CPA juga telah merlaran iklan tayang pada saat bulan suci Ramadhan. Di tahun ini, CPA juga melarang iklan kripik kentang yang telah dianggap bisa memicu adanya kekerasan di dalam rumah tangga.

Apa yang dilakukan oleh oleh Badan Perlindingan Konsumen Mesir itu memang ada benarnya. Mereka tidak menginginkan adanya perusakan martabat serta melecehkan tradisi yang sudah ada di negeranya. Mereka ingin segala tata krama yang sudah ada di negara tersebut tetap dihormati oleh para pelaku bisnis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *