Internasional – Pemilik Virgin Group Kecelakan Saat Bersepeda

Sir Richard Branson mengatakan bahwa dia sempat berpikir akan meninggal setelah menabrakan sepedanya di salah satu pulau di Karibia, Virgin Gorda. Pengusaha pemilik Virgin Group itu mengatakan bahwa ia sangat beruntung hanya mendapatkan retak tulang pipi dan ligamennya robek.

Ia mengatakan bahwa ketika ia bersepeda menuruni bukit dengan kecepatan yang tinggi, “Hal berikutnya yang saya tahu, saya telah terlempar di atas setang sepeda saya dan secara harfiah hidup saya telah berkedip di depan mata saya. Sepeda saya telah meluncur ke arah tebing dan hilang.”

Dalam sebuah postingan di situs resmi Virgin, pria yang saat ini berusia 66 tahun itu mengatakan,”Saya sedang berada diperjalanan menuruni bukit untuk menuju ke Leverick Bay ketika tiba tiba semuanya menjadi gelap dan terbangun begitu saja dibahu jalan.”

Ia kemudian menceritkan bahwa asistennya yang bernama Helen menjadi orang pertama yang mengetahui Sir Richard telah terbaring di bahu jalan, dan kemudian anggota yang lainnya berlari mnyusul untuk segera memberikan pertolongan kepada Sir Richard Branson

Kecelakaan yang dialami Sir Richard Branson ini bertepatan dengan tahun kelima setelah terjadinya kebakaran rumah mewahnya di Necker Island.

Ia bersepeda dengan anak anaknya, Holly dan Sam sebagai bagian dari pelatihan untuk even Virgin Strive Challenge. Sebuah even ketahanan dari Matterhorn di pegunungan Alpen ke puncak gunung Etna di Sisilia. Dia berharap masih bisa ikut ambil bagian di even tersebut.

“Sikap saya akan selalu sama, meskipun anda jatuh dengan kepala dulu yang menyentuh tanah, setidaknya anda akan tetap terus melangkah ke depan, yang harus anda lakukan adalah berdiri dan mencoba lagi, setidaknya saya mendapatkan pengalaman dari apa yang saya alami,” ujar pebisnis itu dalam sebuah wawancara setelah mendapatkan perawatan.

Sir Richard Branson sendiri sempat menjadi berita utama pada awal pekan ini, ketika ia memposting foto hasil dari CCTV yang memperlihatkan Ketua Buruh, Jeremy Corbyn yang berjalan melewati bangku kosong di dalam sebuah kereta, sebelum kemudian ia duduk di lantai salah satu gerbong kereta dan mengeluh atas pelayanan yang deiberikan oleh Virgin Train.