Internasional – AS Inginkan Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan

Amerika Serikat telah mendesak untuk segera melakukan tindakan keras setelah hasil penyelidikan dari PBB. Yang menemukan bahwa Suriah telah menggunakan senjata kimia terhadap rakyat mereka sendiri.

Penyelidikan yang dilakukan PBB dalam jangka satu tahun ini menemukan bahwa pemerintah Suriah menggunakan bahan kimia berjenis klorin yang digunakan sebagai senjata dalam sebuah serangan di daerah Idlib pada tahun 2014 hingga 2015 silam.

Klorin adalah zat kimia industri dan bukan dari persediaan dari persenjataan ketika Suriah sepakat untuk menyerah pada tahun 2013 silam.

Namun, penggunaan zat ini sebagai senjata akan bertentangan dengan sebuah konevensi yang telah ditandatangani oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad. Duta besar Anerika Serikat Untuk PBB, Samantha Power, mengatakan bahwa tindakan penggunaan senjata kimia adalah tindakan barbar dan menyerukan semua negara untuk melakukan tindakan keras dan cepat .

Samantha Power menuduh pemerintah Suriah telah melanggar resolusi 13 September yang meminta  Dewan Keamanan PBB untuk menerapkan tindakan hukuman penggunaan senjata kimia oleh siapapun di wilayah Suriah.

Penyelidikan ini dilakukan oleh Joint Investigative Mechanism (JIM) dari PBB dan Organisation of the Prohibition of Chemical Weapons(OPCW), sebuah organisasi internasional yang mengawasi penggunaan senjata kimia. Mereka juga menemukan penggunaan senjata kimia yang dilakukan oleh kelompok ISIS, senjata kimia yang mereka gunakan adalah gas mustard. Laporan tersebut akan segera dibahas oleh Dewan Keamanan PBB pekan depan.

Ned Price, seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat mengatakan bahwa penemuan itu tidak mungkin disangkal lagi oleh pemerintah Suriah yang menggunakan senjata kimia yang melanggar hukum internasional.

“Amerika Serikat akan bekerja sama dengan mitra internasional kami untuk mencari akuntabilitas melalui mekanisme diplomasi yang tepat,” kata Ned Price. Ia juga menambahkan bahwa Iran dan Rusia harus ikut bekerja sama dengan negara negara anggota PBB lainnya.

Selain itu, Duta Besar Perancis untuk PBB juga mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan. Menurut laporan dari PBB, senjata Kimia yang digunakan dengan skala yang besar itu terjadi di daerah Ghouta dekat dengan Damaskus pada tahun 2013 silam. Damaskus yang mendapatkan dukungan dari Rusia telah membantah pernyataan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, dan menyalahkan pemerintah Suriah atas serangan tersebut.