Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Internasional – Pembantaian Massal Targetkan Etnis Fulani

2 min read

Pejabat PBB yang mengurusi permasalahan genosida mengatakan pada hari Jumat (25/11) bahwa ia telah mendapatkan laporan pembantaian. Ia mendapatkan laporan bahwa pejuang milisi di Republik Afrika Tengah telah memburu dan membantai anggota kelompok etnis Fulani selama kekerasan yang menewaskan 85 warga sipil awal pekan ini.

Sebuah bentroka meletus pada hari Senin di Bria, sebuah kota di sekitar 600 km sebelah timur laut ibukota Bangui, yang merupakan pertikaian antara rival dari kelompok pemberontak saingan dari Popular Front for the Renaissance of Central African Republik (FPRC) dan The Union for Peace in Central Africa (UPC).

Dalam sebuah pernyataan, Adama Dieng, seorang penasihat khusus PBB untuk pencegahan genosida mengatakan bahwa kelompok FPRC dilaporkan melakukan penyerangan terahadap etnis Fulani di kota, mereka melancarkan pencarian dari rumah ke rumah, membunuh, menjarah dan menculik para warga. UPC sendiri merupakan kelompok yang sebagian besar memilki anggota dari etnis Fulani, yang merupakan sekelompok penggembala yang hidup secara nomaden dan dapat ditemukan di Afrika Barat dan Tengah.

Pejuang FPRC juga memasuki sebuah gedung rumah sakit dan mencegah orang-orang Fulani yang terluka untuk menerima perawatan medus. Selain korban tewas, sekitar 76 orang lainnya mengalami luka-luka dan hampir sekitar 11.000 orang terpaksa mengungsi akibat kekerasan yang terjadi. Pertempuran antara FPRC dan UPC ini sendiri sempat terjadi di wilayah kota Bambari.

“Jika dilakukan secara meluas dan sistematis, tindakan seperti ini bisa menimbulkan kejahatan di bawah hukum internasional yang dapat dituntut di hadapan pengadilan nasional maupun internasional,” jata Dieng.

Baik FPRC dan UPC adalah mantan anggota aliansi pemberontak Muslim Seleka yang bersatu untuk menggulingkan pemerintahan presiden Francois Bozize pada tahun 2013 silam. Mereka menggulingaan pemerintahan yang mayoritas beragama Kristen yang melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang memicu reaksi dari milis Kristen yang diketahui sebagai anti-Balaka.

Ribuan orang tewas dalam upaya pembersihan etnis tersebut yang berkelanjutan meyebabkan perpisahan secara de facto di Republik Afrika Tengah menjadi, Muslim Utara dan Kristen di Selatan. Pemilihan umum yang sukses diyakini sebagai upaya yang penting untuk mengakhiri kekacauan yang diadakan pada awal tahun ini. Namun aksi kekerasan telah menjadi hal biasa di negara tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *