Internasional – Kolombia dan Pemberontak Sepakat Akhiri 52 Tahun Pertikaian

Pemerintah Kolombia dan kelompok pemberontak terbesar di negera itu telah mencapai kesepakatan pada hari Rabu (24/8). Kesepakatan itu untuk mengakhiri pertikaian yang berlangsung selama hampir setengah abad, yang merupakan menjadi konflik pertikaian bersenjata terpanjang di dunia.

Kesepakatan pemerintah dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia ini masih harus dilakukan ratifikasi oleh para pemilih yakni rakyat. Pemungutan suara senidri akan di gelar pada 2 Oktober mendatang. Pemilihan ini hanya akan menjadi formalitas nagi keseluruhan penduduk Kolombia yang telah lama merindukan perdamaian di dalam negara mereka.

Kesepakatan yang di umumkan di Havana ini sebagai hasil setelah empat tahun perundingan terbuka yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak. Mengakhiri sekitar 52 tahun dimana kedua pihak yang saling bertikai karena berlatar belakang politik yang telah merenggut lebih dari 222 ribu jiwa dan membuat hampir 5 juta orang lainya harus dipaksa meninggalkan rumah mereka.

“Akhirnya saya bisa meninggal dengan tenang setelah akhirnya saya melihat negara ini tanpa ada lagi kekerasan dengan masa depan yang cerah bagi anak cucu saya,” kata Orlando Guevara, 57 tahu yang menangis haru ketika meliha pengumuman di TV raksasa di sebuah plaza Bogota bersama dengan 400 orang lainya.

Beberapa orang bekerumun di ibukota Kolombia, Bogota, dengan melambaikan bendera putih, sementara yang lain bersama sama mengangkat bendera nasional Kolombia. Setelah pemimpin Angkatan Bersenjata Revolusioner mereka, Ivan Marquez menyelesaikan pidatonya, orang orang yang berkerumun di plaza pun langsung menyanyikan lagu kebangsaan Kolombia dan berteriak “Viva Kolombia! Untuk Perdamaian!.”

Kesepakatan itu adalah bentuk komitmen pemerintah Kolombia untuk melaksanakan reformasi kepemilikan tanah, merombak kembali strategim mereka untuk memberantas peredaran narkoba dan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Kolombia, khususbya wilayah wilayah terpencil yang belum sempat terjamah akibat pertikaian.

Masih ada rincian kesepakatan lain yang masih belum bisa diketahui, akan tetapi beberapa pengamat mengatakan bahwa Kuba dan Norwegia juga merayakan kegembiraannya atas kesepakatan damai yang diambil oleh pihak pemerintah dengan pemberontak yang memilih untuk bersama menghentikan pertikaian.