Internasional – Kerusuhan Penjara Tewaskan Empat Orang

Sebuah kerusuhan di dalam penjara di utara Brasil telah menewaskan sedikitnya empat orang tewas. Yang semakin menambah kekerasan yang berkaitan dengan geng dalam sistem kemasyarakatan Brasil yang telah merenggut nyawa hampir 100 narapidana.

Menurut kantor penajra pemerintahan di negara bagian tersebut mengatakan bahwa kekerasan terbaru yang terjadi di dalam penajra Desembargador Raimundo Vidal Pessoa di Manaus, Amazonas. Tiga orang tewas karena di pennggal kepalanya sementara satu orang dicekik, menurut badan tersebut. Masih belum diketahui motif dari pembunuhan tersebut dan masih belum diketahui apakah ada keterkaitan dengan geng narkoba.

Pada pekan lalu, 64 tahanan tewas di dalam penjara di dekat Manaus. Sebuah kerusuhan penjara di negara bagian tetangganya Roraima telah menyebabkan sedikitnya 33 orang tewas. Pertumpahan darah yang berasal dari perseteruan yang semakin meningkat antar geng narkoba terbesar di Brasil yang telah mengakhiri dua dekade hubungan kerja yang tidak nyaman mereka sekitar enam bulan yang lalu.

Geng paling kuat di negara tersebut yang berbasis di Sao Paulo, First Capital Command, telah berpisah dengan geng yang berbasis di Rio de Janiero, Red Command Gang, ketika seorang mantan pemimpin mereka telah mengambil alih rute perdagangan narkoba di Brasil di wilayah tenggara.

Sebelumnya dua kelompok tersebut bekerja sama untuk memastikan aliran berat antara narkob dan senjata untuk melewati perbatasn Brasil. Anggita First Capital Command menjadi sasaran pada hari Minggu (8/1) kemarin atas tindakan kekerasan pertama, yang telah menyebabkan 56 orang tewas. Banyak dari korban yang dipenggal dan tubuh mereka di mutilasi. Itu adalah kerusuhan pertama yang paling memetikan selama dua dekade terakhir.

Pihak yang berwenang melaporkan bahwa hal itu adalah geng North Family yang bersekutu dengan Red Command, yang melakukan pembunuhan dalam kerusuhan tersebut. Lima hari kemdudian, anggota First Capital Command telah menewaskan 33 orang di sebuah penjara di negara bagian Roraima. Adegan brutal sempat ditangkap dan direkam menggunakan video ponsel yang telah menyebar luas melalui media sosial di mana para tahan memutilasi korban dalam aksi balas dendam.