Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Internasional – ISIS Kuasai Kembali Kota Sejarah Palmyra

2 min read

Pejuang ISIS tampaknya telah berhasil merebut kembali kota bersejarah Palmyra setelah beberapa hari bertempur. Pertempuran yang berjalan sengit tersebut terjadi pinggiran kota tersebut setelah sebelumnya diminta untuk menarik diri oleh pasukan militer Suriah.

“Bencana telah kembali terjadi, saya telah syok berat, saya kehilangan harapan, sepertinya kami telah kehilangan kota tersebut,” kata Maamoun Abdulkarim, seorang Direkur Suriah untuk barang-barang antik melalui sebuah wawancara telepon.

Saluran berita yang berafiliasi dengan ISIS telah mengklaim kemenangan dalam pertempuran yang terjadi pada ahri Minggu (12/12), mengatakan bahwa pasukan mereka telah berhasil mengontrol secara keseluruhan Palmyra, sebuah oasis Silk Road, yang sempat dibanggakan karena memiliki reruntuhan bangunan kuno yang cenderung berhasil mengawetkan kondisinya.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau perang telah mengkonfirmasi pengambilalihan kota tersebut. Ini adalah kali kedua ISIS berhasil mengambilalih Palmyra. Pada bulan Mei tahun lalu, militan jihad menyerbu kota setelah melakukan pengepungan selama sepekan yang berakhir dengan mundurnya pasukan militer Suriah dari Palmyra. Kelompok militan telah mengamuk dan melakukan pengrusakan museum kota dan reruntuhan  dan meledakkan Kuil yang telah berusia 2.000 tahun dari Bel dan Arch of Victory, bersama dengan artefak yang tak ternilai lainnya, dan juga membunuh Khaled al-Asaad, orang yang menjadi arkeolog terkemuka di kota Palmyra tersebut.

Tentara Suriah yang didukung oleh jet tempur milik Rusia, sempat berhasil menguasai kota tersebut pada bulan Maret tahun ini dalam kampanye yang dipublikasukan dengan baik. Moskow sendiri sempat menyelenggarakan konser musik di ampiteater tak lama setelah itu.

Hilangnya kota tersebut datang sebagai sebuah kejutan, terutama dengan ISIS yang telah munduru diseluruh negara Suriah dan Irak setelah tewasnya letnan tinggi dalam menghadapi tekanan yang meningkat di dua kota terbesar di Mosul dan di Raqqa.

Abdulkarim mengatakan bahwa sebagian besar artefak yang berada di Palmyra telah dipindahkan ke Damaskus untuk diamankan, sebuah langkah untuk dapat membantu melestarikan sesuatu dari warisan kota ini, salah satu dari beberapa aspek yang menyatukan banyak rakyat Suriah setelah hampir selama enam tahun mengalami perang saudara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *