Internasional – Fillon Kalahkan Juppe Dalam Debat Kandidat

Francois Fillon, seorang kandidat calon presiden sosial konservatif dan seorang mantan perdana menteri Perancis menjanjikan akan meningkatkan bisnis di Perancis. Dia dianggap telah memenangkan debat di televisi ketika melawan saingannya yang lebih moderat, Alain Juppe, menjelang pemungutan suara pada hari Minggu (27/11) untuk masuk nominasi kandidat presiden Perancis dari sayap kanan.

Debat yang terjadi selama dua jam di televisi itu secara mengejutkan berjalan dengan santun, setelah beberapa hari sebelumnya kedua kandidat saling serang di mana Fillon mengeluh karena disebut sebagai reaksioner abad pertengahan dalam rencananya untuk memutar kembali dalam mengadopsi persamaan hak pasangan gay dan kepercayaan pribadinya mengenai aborsi dan Juppe sendiri sempat mengeluh karena dicap sebagai Islam dan disebut Ali Juppe atas dukungannya dalam keberagaman Perancis.

Fillon mengatakan pada pekan ini bahwa Perancis saat ini tidak berpendirian terhadap sayap kanan dan dirinya meyakini bahwa dia adalah kandidat yang terbaik untuk melakukan pergeseran sayap kanan. Dia mengatakan dalam debat TV bahwa dirinya merasa menjadi pemenang dalam pertarungan ideologis. Dia berjanji untuk memotong setengah juta sektor pekerjaan untuk mengembalikan Perancis untuk mendapatkan pekerjaan menyeluruh selama lima tahun, sebuah janji yang besar bagi negara yang telah berjuang untuk mengatasi pengangguran masal selama tiga dekade, termasuk selamat tugas lima tahun terakhir Fillon sebagai perdana menteri.

Fillon juga mengatakan bahwa harus ada lebih privatisasi dalam pelayanan kesehatan Perancis dan model sosial yang dihargai di Perancis dengan meningkatkan keamanan secara luas termasuk pensiun, tunjangan pengangguran dan sistem kesehatan yang saat ini tengah tidak berfungsi dan membutuhkan perombakan.

Juppe sendiri memperingatkan kebijakan tersebut yang dianggapnya sebagai reformasi yang brutal dan diyakini tidak akan bekerja secara menyeluruh. Juppe bersikeras bahwa sikap mereka terhadap aborsi harus diklarifikasi. Fillon yang mendapatkan pendidikan Kristen saat ia mencoba untuk menarik suara dari Katolik garis keras, mengatakan bahwa dia secara pribadi menentang aborsi. Namun dia mengatakan dalam perdebatan tersebut bahwa ia akan melakukan apapun untuk mengubah undang-undang aborsi Perancis pada tahun 1975 dan mengatakan bahwa baginya, aborsi adalah sebentuk hak dasar.