Internasional – Bom Mobil Meledak Di Konsulat Jerman

Kelompok militan telah menyerang kantor konsulat Jerman di kota bagian utara negara Afghanistan, Mazar-i-Sharif. Serangan ini menggunakan mobil yang bermuatan bom dengan menabrakkan diri ke dinding bagian luar konsulat, media lokal setempat melaporkan bahwa sedikitnya dua orang tewas dan sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan tersebut.

Kantor berita Jerman, Deutsche Welle melaporkan bahwa, serangan bom mobil itu sendiri telah diklam didalangi oleh kelompok sparatis Taliban yang melakukan pembalasan atas serangan udara yang berasal dari NATO sepekan yang lalu di dekat kota Kunduz.

Menurut sumber dari seorang dokter setempat yang dikutip oleh jurnalis Bilal Sarwary melalui twitter mengatakan bahwa, setidaknya dua orang tewas dan 60 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk sejumlah orang yang mengalami kondisi kritis dalam serangan yang terjadi pada hari Kamis (10/11). Ia juga menambahkan bahwa pemboman tersebut sempat berdampak terbakarnya sebuah pasar yang menjual karpet di dekat area tersebut.

Masih belum ada laporan mengenai kondisi di dalam konsulat Jerman, apakah staf dari konsulat termasuk dalam korban tewas ataupun korban terluka. Konsulat itu sendiri terletak di sebuah bangunan besar yang berdekatan dengan Masjid Blue ini pusat kota Mazar-i-Sharif. Bangunan itu sendiri dikelilingi oleh tembok tinggi dan diyakini terjamin keamanannya.

Seorang juru bicara pesukan NATO di daerah tersebut mengatakan bahawa tentara dari aliansi telah dikerahkan di lokasi kejadian. Menurut juru bicara militer pasukan gabungan Jerman di Postdam mengatakan bahwa ledakan itu sendiri terjadi sekitar pukul 23:05 waktu setempat. Di samping itu, Kementerian Luar Negeri Jerman belum memberikan pernyataan perihal serangan tersebut.

Serangan udara pada hari Kamis (3/11) minggu lalu di Kunduz di mana puluhan warga sipil Afghanistan telah tewas sebagai dampak dari serangan yang menargetkan para petinggi militan Taliban yang diyakini bersembunyi di daerah tersebut. Pasukan Amerika yang bertugas membantu misi tersebut dipanggil untuk mengirimkan bantuan udara karena pasukan pemerintahan mengalami serangan balasan yang menggunakan senajata berat. Selama misi serangan tersebut pasukan dari Amerika Serikat yang dikerahkan di lokasi tersebut telah kehilangan dua anggota mereka setelah tewas diterjang peluru dari sanjata berat.