Internasional – Bom Bunuh Diri Pejuang ISIS Asal Irlandia

Seorang mantan putra gereja asal Irlandia yang telah memilih berjuang bersama ISIS melakukan bom bunuh diri di kota Mosul. Khalid Kelly, seorang pria yang lahir di Edward, Dublin wilayah selatan pada tahun 1967 silam, ia masul islam ketika menjalani hukuman penjara di Arab Saudi karena secara ilegal membuat minuman alkohol buatan sendiri.

Kelly dikenal di Irak dengan nama samaran, Abu Usama al-Irlandi, yang merepresentasikan nama dari anak sulungnya dan tanah kelahirannya.

Foto-foto dirinya berdiri dengan memegang senapan, radio genggam dan mengenakan topi baseball ini berdiri dedepan sebuah kendaraan yang digunakan untuk melakukan bunuh diri yang beredar di media sosial setelah serangan bunuh diri itu terjadi.

Ia dilaporkan berada di dekat kota Tel Afar, sebelah barat dari kota Mosul dalam sebuah rute menuju Suirah, di mana ISIS berada dalam kondisi di bawah serangan dari milisi Syiah yang bersekutu dengan Baghdad. Kelompoj intelijen Site, yang melakukan pelacakan terhadap situs-situs militan mengatakan bahwa ISIS telah mengeluarkan pernyataan tentang serangan bom bunuh diri Kelly beserta dengan foto dari pria asal Irlandia tersebut.

Pejuang ISIS sendiri telah menjadi ahli dalam pengelasan pelat baja untuk kendaraan yang digunakan untuk bom bunuh diri, dari mobil yang berjenis jeep menjadi bulldozer, untuk dilapisi denganbesi yang telah diimprofisasi sehingga mampu untuk masuk ke wilayah musuh dibawah tembakan. Kelly diyakini telah menggunakan salah satu dari kendaraan tersebut.

Tidak ada rincian tentang siapa yang menjadi target dalam serangan tersebut, namun serangan dari Kelly adalah salah satu dari puluhan serangan yang dilakukan oleh kelompok ISIS untuk mencoba untuk memperlambat kemajuan pasukan Irak dan Kurdi terhadap benteng terakhir mereka di Mosul Irak,

Serangan bom bunuh diri tersebut telah berhasil menewaskan korban di beberapa daerah, namun belum mampu menghentikan kemajuan yang dilakukan oleh militer koalisi yang mendapatkan dukungan dari angkatan udara Amerika Serikat yang telah berhasil mengambil alih kekuasaan di wilayah pinggiran Mosul di sisi timur dan juga telah berhasil membantu pasukan Irak untuk masuk ke dalam kota tersebut untuk pertama kalinya sejak dikuasai ISIS pada tahun 2014 silam.