Internasional – Abu Bakr al-Baghdadi Tinggalkan Mosul

Sumber-sumber intelijen negara-negara barat meyakini bahwa pemimpin terrtinggi kelompok militan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi tidak lagi berada di Mosul.

Dalam sebuah referensi yang tidak biasa ditujukan kepada intelijen, menteri luar negeri Inggris mengatakan bahwa sebuah rekaman suara yang diduga milik al-Baghdadi yang dirilis pada hari Kamis (3/11) kemarin yang menyuarakan kekalahan pasukan Irak yang berjuang membebaskan Mosul.

“Hal ini sangat kejam dan ironis karena beberapa intelijen yang kami miliki menunjukkan bahwa dirinya tidak lagi berada di Mosul da menggunakan media internet untuk mendorong orang lain ikut ambil bagian dalam peperangan ini,” kata Borish Johnson.

Dalam pidato pertamanya sejak satu tahun yang lalu, Baghdadi meminta para pendukungnya untuk menimbulkan malapetaka dan mengatakan bahwa perjuangan ini adalah awal dari kemenangan. Pejuang kelompok militan ISIS sendiri berpatroli di jalanan kota Mosul setelah mendapatkan panggilan dari Baghdadi ini.

Johnson mengatakan bahwa pertempuran untuk merebut kembali kota Mosul ini menghadapi upaya untuk membumi hanguskan wilayah tersebut oleh ISIS, dan akan memberikan waktu dan menjadi tantangan besat bagi pasukan koalisi. Dia juga bersikeras mendapatkan pelajaran yang didapatkan akibat perang Irak pada tahun 2013 silam, membuat stabilitas pasca-kemenangan di Mosul ini sama pentingnya dengan usaha militer untuk menguasai kota tersebut.

Ada kekhawatiran yang timbul yang menyatakan bawah meskipun telah direncanakan jauh-jauh hari, masih akan ada kesepakatan kecil diantara banyaknya kelompok etnis di wilayah tersebut apda struktur politik masa depan kota Mosul atau wilayah disekitaran provinsi Nineveh.

Johnson mengatakan bahwa 30.000 warga sipil telah melarikan diri dari kota Mosul dan PBB memiliki rencana untuk membuat lokasi untuk menampung para pengungsi yang mencapai 90.000 orang. Namun dia juga mengakui bahwa masih ada warga yang tinggal di sana yang digunakan sebagai tameng manusia untuk meningkatkan jumlah korban tewas dari pihak sipil di tengah upaya pasukan Irak yang mulai memasuki wilayah kota.

Dia mengakui bahwa masih terlalu dini untuk menjamin tidak ada aksi balasan dari kelompok-kelompok yang berhasil lolos dari Mosul, namun dia memuji perdana menteri Irak, Haider al-Abadi yang akan merekonsiliasi dan berkomitmen bahwa milisi Syiah tidak akan berada di garis depan dalam pertempuran untuk membebaskan kota. Pasukan Peshmerga Kurdi sendiri juga telah berjanji untuk tidak memasuki Kota.