Info Politik Terbaru – Kata Jokowi Tentang Hasil Survei Ketidakpuasan Publik

Ahmad Basarah selaku Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemerintahan DPP PDI Perjuangan mengaku bisa memahami bagaimana rendahnya kepuasan publik kepada pemerintahan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 6 bulan kurang lebih usianya. Ia pun menilai bahwa kinerja pemerintah masih belum optimal lantaran terkendala oleh masalah internal serta eksternal. “Amatlah wajar bila persepsi kepuasan publik kepada pemerintahan Jokowi-JK untuk saat ini belum memuaskan,” ujar Basarah, ketika dihubungi pada Senin (20/4/2015).

Ia juga mengatakan adanya beberapa faktor yang dinilainya menjadi penghalang utama bagi pemerintahan Jokowi-JK agar berjalan dengan optimal. Satu adalah, keadaan politik Tana Air yang tetap terimbas oleh konflik kepentingan usai pemilu presiden. “Yang kedua adalah, masa adaptasi bagi Presiden serta Wakil Presiden dengan para menterinya berjalan terlalu lamban maka belum bisa menemukan chemistry sesuai sehingga mereka dapat cepat dalam bekerja di satu rampak barisan pemerintahan solid,” terang Basarah.

Anggota dari Komisi III DPR RI tersebut juga menambahkan bahwa keadaan pemerintahan Jokowi-JK kian terganggu saat ada menteri maupun pejabat yang dianggap melakukan agenda lain. Sedangkan faktor ketiga yang dirasa Basarah menjadi penyebab terganggunya pemerintahan Jokowi-JK ialah paradigma pemerintahan milik Jokowi masih belum sepenuhnya dapat diterima oleh partai pengusung serta pendukungnya.

Hasil dalam survei Poltracking menunjukkan tentang rendahnya aspek kepuasan publik dalam 6 bulan awal pekerjaan Jokowi-JK. Ada 44 persen responden menyatakan puas kepada kinerja dari pemerintah. Sementara 41,8 persen menyebut setuju jika dilaksanakan perombakan kabinet. Hanta Yuda selaku Direktur Eksekutif Poltracking mengatakan telah melaporkan hasil dari survei pihaknya, dimana menunjukkan rendahnya tingkat kepuasan publik kepada pemerintahan pasangan Jokowi-JK.

“Presiden sempat menyampaikan akan lebih tingkatkan kinerja pemerintahan agar kepuasan publik semakin meningkat,” ujar Hanta ketika merilis hasil surveinya dari Jakarta, pada hari Minggu (19/4/2015). “Terkait hasil tersebut, Jokowi tak menjawab secara langsung. Beliau mengatakan, ‘ya belum, dilihat nanti’. Beliau tak merespons apa nantinya akan dilakukan (perombakan kabinet) ataukah tidak. Pada acara tersebut, Presiden lebih banyak memilih mendengar,” paparnya.