Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Politik Terhangat – NU Merasa Dimanfaatkan Kepentingan Politik

2 min read

Nahdlatul Ulama (NU) tersadar bahwa pihaknya selalu saja dibawa-bawa dalam kepentingan politik praktis. Memang massa NU yang berjumlah besar sering dimanfaatkan dalam kepentingan politik sesaat kelompok tertentu yang lalu ditinggalkan begitu saja. Masdar Farid Mas’udi selaku Rais Syuriah Pengurus Besar NU mengatakan nbahwa hal tersebut ketika menjadi narasumber pada diskusi berjudul Forum Tabayyun Warga NU yang digelar di Surabaya, Jatim, Minggu malam, 19 April 2015 kemarin.

“NU bukanlah partai politik serta tidak boleh dikendalikan kepentingan politik. Dan selama ini, terbukti penyeretan NU menuju politik kerap disertai proses pembodohan umat,” tegasnya. Masdar lalu menjelaskan modus oknum maupun kelompok tertentu dalam memanfaatkan NU demi kepentingan politik yang ia maksudkan. Mereka umumnya bertindak secara diam-diam lalu menyatakan akan memperjuangkan NU, semisal dalam kepentingan pilkada maupun pemilu. Usai kepentingannya itu terpenuhi, lalu NU pun ditinggalkan, malah tak dianggap.

Dia lalu memperingatkan NU hendaknya tetap jadi organisasi kemasyarakatan serta keagamaan. Berdasar amanat dari pendiri, NU adalah pemberi pelayanan sosial keagamaan pada umat. Masdar juga menyerukan adanya kemandirian NU, utamanya dalam bidang ekonomi supaya tidak gampang diseret pada kepentingan politik. Kebutuhan organisasi hendaknya dipenuhi secara mandiri maupun dengan swadaya. “Dana bisa dari internal NU. Untuk program maupun kegiatan dapat bekerja sama dengan yang lain, termasuk halnya pemerintah. Semoga sisa waktu yang ada dapat memenuhinya,” kata Masdar.

Dia lalu mencontohkan besarnya potensi warga NU. Bila diberlakukan syahriah ataupun iuran rutin, maka hasilnya pun juga amat besar. Dalam iuran sebesar seribu rupiah tiap orang warga NU, maka hasilnya akan amat luar biasa serta sanggup digunakan dalam membiayai mukatamar. “Maka sudah saatnya NU memberlakukan itu, tak akan merugi. Asalkan harus jelas accountabilitas (pertanggungjawaban) serta transparan, umat pun pasti ahlan wa sahlan (menerima),” ujarnya.

NU sendiri segera mengadakan Muktamar ke-33 yang rencananya digelar di Jombang, Jawa Timur, pada 1-5 Agustus 2015. Untuk itu, Soekarwo, Gubernur Jawa Timur pun mengatakan pihak Pemprov menyumbang senilai Rp4,9 miliar guna penyelenggaraan Muktamar NU tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *