Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Info Nasional Terbaru – Jokowi Siap Teken Usulan Hari Santri

2 min read

Presiden RI Joko Widodo memberikan sambutan dalam pembukaan Munas PBNU yang digelar di Masjid Istiqlal. Saat itu, presiden sempat menyinggung terkait wacana diberlakukannya Hari Santri Nasional. “Saya ingin menjawab masalah Hari Santri. Mengapa sampai sekarang masih belum disahkan? Begini, saya sempat berkeliling sejumlah pesantren dengan usulannya yang berbeda-beda. Ada permintaan tiap 1 Muharram, ke pesantren yang lain ada juga usulan tanggal yang lain, sekarang Kiai Said Aqil Siradj mengusulkan 22 Oktober,” beber Jokowi dari Istiqlal, Jl Taman Wijaya Kusuma, Jakpus, hari Minggu (14/6/2015).

Dalam acara itu turut hadir Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj serta Menag, Lukman Hakim Saifuddin, dan sejumlah tokoh nasional yang lain. Momen ini tercatat dihadiri sejumlah 40.000 santri NU. “Saya langsung mengatakan pada Pak Menag, tolong agar disegerakan membahas Hari Santri,” ujar Jokowi yang segera disambut oleh tepuk tangan dari para santri.

Jokowi minta kepada Kementerian Agama untuk melakukan pengkajian terhadap tanggal yang pas guna ditetapkan menjadi Hari Santri Nasional. Pemutusan tanggal tersebut juga sempat menjadi satu janji Jokowi ketika melakukan kampanye pilpres di tahun yang lalu. “Saya masih menunggu prosesnya. Jika selesai dan melewati bermacam pembahasan, kemudian sampai di meja saya, lalu saya tinggal bismillah dan saya tanda tangani,” kata Jokowi.

Kesempatan sebelumnya diisi oleh Said Aqil untuk menyampaikan sambutannya. Ia sempat bercerita terkait betapa pentingnya Hari Santri Nasional. “NU adalah pihak yang setia mengawal Islam Nusantara serta bagaimana Islam bisa membaur bersama tradisi Nusantara. Kolonialisme tlah merubah tradisi yang telah ada. Lalu dibuatlah fatwa jihad bagi para santri yang berjuang melawan kolonialisme yakni tanggal 22 Oktober 1945. Dan itu merupakan hari santri bersatu bersama para kiai demi melawan para penjajah,” kata Said.

Selanjutnya, ia menambahkan fatwa jihad tersebut lantas memuncak sampai peristiwa bersejarah di 10 November 1945. Pada tahun itu, dari Surabaya ada seorang Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI), Brigjen AWS Mallaby yang tewas. “Yang sudah meledakan mobil milik Mallaby ialah santri NU. Bahkan Bung Karno hingga heran atas kegigihan para santri. Namun sayang, yang meledakkan juga tewas sebab ia memastikan dengan terlalu dekat. Kemungkinan dipikirnya bomnya itu sama halnya mercon,” ujar Said.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *