Info Mancanegara Terkini – Kedua Korea Saling Provokasi, Perang di Depan Mata
2 min read
Usai dituduh menanam ranjau, Korea Utara membalas dengan mengancam Korea Selatan agar menghentikan penyiaran propaganda anti-Utara menggunakan pengeras suara pada perbatasan keduan negara di hari Sabtu (15/8/2015). Bila hal itu tidak ditanggapi Korsel, Korut akan mengerahkan militernya. Seperti yang dikutip Reuters, Korea Utara pun membantah tudingan Seoul bahwa ranjau pada Zona Demiliterisasi (DMZ) adalah miliknya. Ranjau itu telah melukai 2 tentara Korea Selatan pekan yang lalu.
“Diperdengarkannya lagi siaran ini merupakan deklarasi perang lawan DPRK,” pernyataan Front Komando Tentara Rakyat Korea yang dikutip kantor berita KCNA, pada Sabtu (15/8). DPRK adalah Republik Demokratik Rakyat Korea, yang merupakan nama resmi dari Korea Utara. “Apabila siaran ini tak segera dihentikan, akan berujung aksi militer meledakkan setiap perang psikologis anti-Utara pada wilayah perbatasan,” bunyi dari pernyataan itu. “Mereka tak boleh melupakan aksi militer KPA adalah serangan membabi buta yang selalu bertambah,” lanjut pernyataan tersebut.
Sementara itu Park Geun-hye, Presiden Korea Selatan menyatakan bahwa pihak Seoul pun akan merespon segala bentuk provokasi. “Provokasi serta ancaman hanyalah membawa isolasi serta kehancuran,” tegasnya ketika berpidato menandai momen peringatan 70 tahun runtuhnya kekuasaan penjajahan Jepang terhadap semenanjung Korea. “Namun jika Korea Utara inginkan jalur dialog serta kerja sama, mereka akan berkesempatan dalam memperoleh perbaikan dalam mata pencaharian serta pembangunan ekonomi,” ujar Park.
Ketegangan pada semenanjung Korea mulai meningkat semenjak insiden ledakan ranjau yang memicu 2 personil militer Korsel diamputasi. Ketegangan kedua Korea ini juga sudah meningkat saat dilaksanakannya latihan militer antara Korea Selatan dengan Amerika Serikat. Secara teknis, kedua Korea masih berperang sebab Perang Korea pada tahun 1950 sampai 1953 ditutup oleh gencatan senjata, dan bukan karena adanya perjanjian damai.
DMZ adalah perbatasan sejauh 4km yang penuh oleh ranjau darat serta kawat berduri yang terletak pada kawasan semenanjung Korea. Tercatat lebih dari sejuta personil militer beserta peralatan militer berat ditempatkan pada kedua sisinya. Kini DMZ menjadi lokasi terpanas bagi kedua Korea.
