Berita Internasional Terhangat – Ledakan Tianjin, Petugas Damkar Justru Disalahkan

Belum selesai bertarung melawan kobaran api, pihak pemadam kebakaran malah disalahkan pada penanganan api pada ledakan yang terjadi di kawasan pelabuhan Tianjin, China. Ini dikarenakan personil pemadam memadamkan api menggunakan air di lokasi ledakan yang merupakan gudang penyimpanan bahan kimia yang berbahaya. Tindakan tersebut dianggap malah memicu api kian berkobar.

Seperti yang dikutip oleh Reuters, ledakan itu terjadi pada lokasi gudang yang dibuat khusus menyimpan zat kimia beracun. Berdasar keterangan polisi, lokasi tersebut juga menyimpan nitrat amonium, kalium nitrat serta kalsium karbida ketika terjadi ledakan. Ahli keselamatan kimia menerangkan bahwa kalsium karbida apabila terkena air dapat menghasilkan asetilena, gas yang mudah meledak. Ledakan itu bisa jadi terpicu air yang disemburkan petugas damkar.

Ahli keamanan kimia asal California, David Leggett mengatakan pada Reuters bahwa asetilena sanggup meledakkan amonium nitrat. “Menurut saya adanya amonium nitrat semakin memperparah kehancuran,” terang Leggett. Stuart Prescott yang merupakan dosen teknik kimia Universitas New South Wales Australia menerangkan bahwa air bisa digunakan dalam memadamkan nitrat, tetapi bubuk kimia diperlukan demi memadamkan kalsium karbida. “Kalsium karbida akan bereaksi saat terkena air lalu bereaksi di dan dari zat kimia itu sendiri lalu menghasilkan gas mudah terbakar,” terang Prescott.

Di lain sisi, Lei Jinde selaku kepala deputi departemen penerangan pemadam kebakaran China, di Kementerian Keamanan Publik menjelaska pada situs berita negara yaitu ThePaper.cn, bahwa pertugas pemadam kebakaran yang pertama memang memakai air dalam memadamkan api. “Kita mengetahui bahwa ada kalsium karbida di sana, tetapi kita belum yakin zat itu sudah meledak ataukah belum,” ujar Jinde. “Saat itu tak ada yang tahu, namun ini bukan berarti bahwa petugas pemadam kebakaran kami bodoh,” sambung Jinde.

Ia menambahkan bahwa lokasi gudang itu sangat besar serta petugas pemadam kebakaran tak tahu pasti tentang lokasi penyimpanan zat kalsium karbida  yang berbahaya itu terlebih pada saat yang genting semacam itu. Ledakan keras terjadi hingga 2 kali yang hanya berselang hanya 30 detik saja, di hari Rabu (12/8) waktu tengah malam, pada pukul 23.30 waktu China.