Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Info Mancanegara Terbaru – Human Error, Penyebab Utama Insiden TransAsia Taiwan

2 min read

Proses penyelidikan terhadap jatuhnya pesawat milik maskapai TransAsia Airways di wilayah Taiwan kini semakin mengarah ke faktor human error. Ketika 1 mesin pesawat mengalami macet di udara, pilot justru mematikan mesin lain yang masih dapat berfungsi. Laporan utama terkait penyelidikan insiden ini segera dibeberkan ke publik hari Kamis (2/7) esok seperti yang disampaikan oleh sumber yang menangani penyelidikan insiden dan dilansir oleh Reuters, Rabu (1/7/2015).

Sumber ini juga mengatakan bahwa  laporan itu memuat data yang membuktikan bahwa pesawat turboprop ATR 72-600 mengalami mati mesin, lalu jatuh sesaat usai mesin lain yang dapat berfungsi normal dimatikan manual. Rilis laporan milik Otoritas Keselamatan Penerbangan Taiwan itu juga mengulas terhadap operasi penerbangan, air traffic control, cuaca serta kelayakan udara pada lingkungan pesawat dan berbagai faktor lain pada 4 Februari yang lalu.

Sementara itu, pihak TransAsia memilih untuk menolak mengomentari laporan tersebut. Masih belum jelas apa alasan sang pilot justru mematikan mesin lain itu, sampai berujung pada insiden kecelakaan pesawat yang menewaskan hingga 43 orang tersebut. Sumber yang lainnya menjelaskan kepada kantor berita Reuters bahwa aspek human error-lah yang kemungkinan besar menjadi penyebab utama di balik jatuhnya pesawat tersebut.

“Pilot telah melakukan sebuah kesalahan di sini. Dan membuat kejadian ini makin luar biasa serta amat disayangkan banyak pihak, tetap terjadi kesalahan walau terdapat 3 pilot di dalam kokpit pesawat itu,” kata sumber yang tak mau disebutkan identitasnya itu. “Inilah mengapa fokus terhadap penyelidikan semakin difokuskan terhadap pilot serta upaya pelatihan pilot pada maskapai TransAsia,” sambungnya lagi. Usai insiden tersebut, pihak maskapai mmang emberikan pelatihan kepada para pilotnya.

Sejatinya, pesawat dari jenis turboprop tersebut masih sanggup bertahan terbang di udara walau satu mesinnya sudah mati. Akan tetapi kesalahan pilot inilah yang kemudian berujung pada petaka. Dari sejumlah 58 penumpang serta awak yang berada di dalam pesawat itu, hanyalah 15 orang sja yang berhasil diselamatkan. Pesawat tersebut jatuh di sebuah sungai usai mengudara tak lama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *