Info Mancanegara terbaru – Bom Bunuh Diri Tewaskan Puluhan Warga di Kabul, Afghanistan

Sedikitnya 35 orang tewas serta ratusan yang lain mengalami cedera pada serangkaian serangan bom dalam sehari terakhir di wilayah ibukota Afghanistan, Kabul. Pelaku bom bunuh diri sempat meledakkan dirinya di dekat lokasi akademi polisi di hari Jumat (7/8) malam dan menewaskan hinga 20 orang taruna kepolisian. Tak berselang lama, sebuah ledakan yang lebih dahsyat terdengar dari bagian utara daera Bandara Kabul.

Di pagi harinya disusul dengan sebuah truk bermuatan penuh bahan peledak yang meledak di dekat markas militer di kawasan Shah Shahid dan meminta 15 orang korban. Hingga saat ini Taliban hanya bersedia mengaku bertanggung jawab atas 1 dari 3 serangan ledakan tersebut. Mereka hanya mengakui sebagai pelaku aksi bom bunuh diri pada lokasi akademi polisi.

Dalam hal ini, presiden Ashraf Ghani menerangkan bahwa Taliban tenagh mengalihkan perhatian atas perpecahan lantaran meninggalnya pimpinan mereka, Mullah Omar. Aparat berwenang mejelaskan bahwa serangan pada Jumat malam tersebut sang pelaku memakai seragam polisi dengan rompi yang terpasang peledak lalu dinyalakannya dari luar gerbang lokasi Akademi Polisi tersebut.

Saat melakukan aksinya tersebut, pelaku ikut mengantri bersama rombongan taruna polisi yang akan memasuki gedung sepulang dari liburan akhir pekan selama 2 hari. Serangan tersebut selain halnya menewaskan 20 angota taruna polisi juga sempat melukai 25 taruna yang lain. “Ledakan tersebut sangat besar. Seluruh korban merupakan taruna,” ujar seorang warga.

Selang 2 jam, sebuah ledakan lebih dahsyat menggema di penjuru kota yang diikuti dengan suara senjata berkepanjangan. Polisi mengatakan serangan terjadi di sebelah utara bandara, tidak jauh dari lokasi pangkalan NATO serta angkatan militer Afghanistan. Kemudian, bom truk meledak pada pagi harinya pada daerah pemukiman Shah Shahid yang memicu ledakan paling hebat yang pernah pecah di Kabul.

Gedung menjadi rata, mobil hancur serta meninggalkan lubang berdiameter 10m yang menganga di jalanan. Sedikitnya 240 korban yang mayoritas adalah warga mengalami luka, termasuk diantaranya perempuan serta anak-anak. Jumlah korban lebih banyak dicemaskan masih terkubur di bawah puing pertokoan maupun kantor.