Info Lokal Terkini – Beredar Merica Palsu, Diduga Berbahan Semen
2 min read
Warga yang tinggal di Kampung Cicageur, Padasuka, Kec. Cibatu, Kab. Garut, Jawa Barat, mendapati bahan dapur merica yang kuat dugaan telah dipalsukan menyebar pada beberapa daerah. Merica palsu itu tercampur bersama merica asli pada setiap satu kemasan plastik berukuran kecil. Nanang Mulyadi, warga Kampung Cicageur mengatakan bahwa warga menemukan merica palsu itu sudah seminggu belakangan dengan ciri-ciri merica yang palsu lebih solid dibandingkan dengan merica yang asli.
“Seminggu lebih warga sini menemukan ada merica diduga palsu dalam plastik yang didapat dari warung belanja,” kata Nanang, pada Kamis 4 Juni 2015. Dia juga mengatakan bahwa antara merica asli dengan yang palsu bercampur ada dalam satu kemasan, dan tiap kemasan umumnya berisi sekitar 25 butir, yaitu 10 butir asli ditambah 15 butir merica yang palsu. “Merica palsu ini memang bentuknya beda dari merica umumnya, dari kasat mata sudah bisa terlihat,” kata Nanang.
Merica palsu bisa dengan mudahnya dibeli dari warung belanja pada kampung Cicageur. “Memang sudah tersebar di warung. Tapi untunglah sejauh ini warga tak ada mengeluhkan apa-apa saat dipakai buat bumbu masakan,” aku Nanang. Ia melanjutkan bahwa sebelumnya pihaknya masih sebatas melaporkan temuan itu pada ketua RW setempat. Namun demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, warga kampung pada akhirnya melaporkan temuan itu pada kepolisian setempat.
Agar dapat lebih meyakinkan lagi, beberapa warga juga mencoba untuk memecah merica palsu, dimana ternyata usai hancur, warna dari merica tersebut adalah putih, nyaris sama dengan bahan semen putih. “Ini amat mirip sama semen putih,” kata Idah (32 tahun), warga Cicageur. Usai dipecahkan tersebut, merica yang kuat dugaan sudah dipalsukan itu tak mengeluarkan aroma, seperti bumbu jenis merica umumnya yang memiliki wangi yang khas.
Selain dari itu, butiran dari pecahan tadi tak sama dari merica asli yang mempunyai warna agak kecokelatan dan ada serat hitam. “Merica yang palsu tak mempunyai rasa ataupun warna apa-apa,” ujar Idah.
