Info Eropa Terkini – Viral Foto Jenazah Bocah Suriah Tewas di Pantai Turki

Potret memilukan yang menampilkan sosok bocah imigran asal Suriah tewas usai tenggelam hingga terdampar di sebuah pantai Turki kini jadi viral media sosial sejak Rabu (2/9) kemarin. Foto tersebut menjadi sebuah gambaran seperti apa perjalanan yang penuh akan bahaya yang wajib ditempuh imigran agar selamat dari amukan di negara asal mereka serta mendapat kehidupan lebih baik di tanah Eropa.

Seperti yang dilaporkan oleh Reuters, foto tersebut memperlihatkan bocah berkaos merah dengan celana pendek biru, yang tergeletak tak bernyawa posisi wajah yang bertelungkup di pasir tepat di bibir pantai resor kota Bodrum. Sementara foto lain menggambarkan petugas polisi dengan wajah muram sedang mengangkat jenasah bocah yang diduga belum berumur 5 tahun tersebut.

Pihak media Turki kemudian mengidentifikasi bocah tersebut sebagai Aylan Kurdi, 3 tahun, meninggal dengan kakaknya yang berumur 5 tahun dari sebuah perahu saat ingin mencapai pulau Kos, Yunani. Beberapa media Turki juga melaporkan bahwa Kurdi bersama kakaknya itu datang dari kota Ayn al-Arab, bagian utara Suriah dekat perbatasan dengan Turki. Wilayah tersebut memang jadi ajang pertempuran antara militan ISIS dengan pasukan Kurdi dalam beberapa bulan ini.

Foto miris ini pun seketika menjadi viral pada media sosial. Foto tersebut dicuitkan lagi hingga ribuan kali oleh pengguna Twitter bertagart “KiyiyaVuranInsanlik”, artinya “kemanusiaan terdampar”, hingga jadi trending topic pada hari Rabu (2/9). Sedangkan pejabat PBB urusan Pengungsi (UNHCR), Antonio Guterres di hari Rabu (2/9) mengaku pada CNN bahwa foto itu telah mencabik-cabik hatinya.

“Imigran dipaksa naik kapal yang tidak layak setelah membayar 4.000 sampai 5.000 Euro agar mereka tewas dalam keputus-asaan. Ini sungguh sangat tidak masuk akal,” aku Guterres. “Kita harus merespon dengan tepat terhadap masalah (arus imigran) ini, menurut saya sangat diperlukan solidaritas dari semua Eropa demi dapat mengatasinya,” harapnya. Petinggi AL Turki menyatakan ada 2 perahu yang membawa sejumlah 23 imigran yang berangkat secara terpisah dari kawasan Akyarlar, semenanjung Bodrum.