Info Dunia Terbaru – Kejahatan Israel Terhadap Palestina Dibawa ke Mahkamah Internasional

Pemerintah Palestina terbukti serius atas keinginannya agar Israel bisa segera diadili Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC). Sejumlah berkas pertama yang berisi sejumlah bukti tindak kejahatan perang yang sudah dilakukan militer Israel sudah disetor pada ICC. “Palestina akan bersifat kooperatif kepada pengadilan, termasuk halnya menyediakan informasi yang relevan serta memenuhi janjinya pada hari ini,” tegas Menlu Palestina, Riad al-Malki pada wartawan saat meninggalkan ICC Den Haag, Belanda, dan dilansir oleh AFP, pada Jumat (26/6/2015).

“Informasi dari Palestina akan menjadikan kasus ini lebih menarik dan lekas dimulainya penyelidikan,” sambungnya. Fatou Bensouda selaku jaksa utama ICC di bulan Januari yang lalu sudah memulai penyelidikan awal, guna melihat kecukupan bukti guna mengellar penyelidikan kejahatan perang lanjutan dalam konflik Israel-Hamas pada kawasan Gaza tahun 2014 kemarin.

Berkas dari Palestina yang diserahkan pada hari Kamis (25/6) itu terdiri dari 2 dokumen. Yakni tentang dugaan kejahatan yang telah dilakukan Israel pada Gaza dalam 50 hari konflik pada Juli serta Agustus. Konflik tersebut menewaskan sejumlah 2.200 penduduk Palestina, mayoritas adalah warga sipil serta 73 tentara Israel. Dokumen yang kedua tentang pendudukan Israel pada kawasan Tepi Barat serta Yerusalem Timur termasuk informasi tentang tahanan Palestina.

“Memperoleh keadilan adalah penting bagi korban Palestina, baik mereka yang telah mati ataupun yang hidup,” kata Malki. “Palestina sudah memilih mencari keadilan, dan bukan untuk membalas dendam, inilah mengapa kami ada di sini pada hari ini,” pungkasnya. Pihak Israel yang tak tergabung dalam ICC pun menentang keras hal ini. “Ini tak lebih dari usaha memanipulasi ICC,” kata Emmanuel Nahshon, juru bicara Kemenlu Israel. “Kami berharap agar jaksa (ICC) tak akan jatuh dalam jebakan mereka,” sambungnya.

Sementara itu, Amerika Serikat juga ikut berkomentar terhadap aksi Palestina tersebut. Gedung Putih menyebutnya sebagai langkah yang “kontraproduktif” serta menentang keras. “Amerika sudah menjelaskan bahwa kami akan menentang aksi ke Israel pada ICC adalah hal kontraproduktif,” kata Alistair Baskey, juru bicara Dewan Keamanan Nasional dilansir dari kantor AFP, pada Jumat (26/6/2015).