Wed. Nov 29th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Inflasi Di Kabupaten Bandung Barat Dipicu Oleh Kenaikan Harga Cabai Rawit Dan Sayuran

2 min read

Harga beberapa komoditi di pasar tradisional Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang meningkat tajam mengakibatkan pengaruh signifikan terlebih pada harga cabe rawit yang mengalami peningkatan tertinggi menyentuh Rp 100 ribu. kejadian ini membuat satu kawasan penghasil cabe selaku wilayah dengan tingkat inflasi tertinggi di Jawa Barat.

Pasar tradisional Tagog Padalarang, KBB, jadi saksi perubahan ekstrem harga cabe rawit. Harga yang mulanya Rp 60 ribu setiap kg saat ini meroket jadi Rp 100 ribu, sedangkan cabe merah naik dari Rp 35 ribu jadi Rp 85 ribu. bawang merah serta bawang putih pun tak lepas dari peningkatan, dari Rp 18 ribu jadi Rp 24 ribu setiap kg.

Penjual seperti Umar mengatakan kalau peningkatan harga ini terus berlangsung tiap harinya, serta pemicunya mulai dari pasar induk. kondisi ini menyebabkan penurunan omzet, lantaran konsumen mengurangi jumlah beliannya karena sulitnya mencukupi keperluan sehari-hari.

“Omzet terus turun, konsumen pun menurun dari umumnya membeli satu kilo saat ini mah seperempat,” ucap Umar.

Masyarakat serta penjual ingin pemerintah bisa segera mengambil langkah buat menstabilkan harga, menilik peningkatan ini dianggap merugikan. “Ya harapannya mah normal lagi lah,” kata mereka.

Tidak cuma cabe, peningkatan harga pun terjadi pada komoditi beras, yang ujungnya berakibat pada tingginya beberapa harga di pasaran serta membuat inflasi KBB selaku salah satu yang tertinggi di antara 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat pada Minggu ketiga November 2023.

Rapat koordinasi pengendalian inflasi 2023 secara virtual pada Senin, 20 November 2023, yang dipimpin oleh Mendagri Tito Karnavian, mengamati Kabupaten Bandung Barat selaku salah satu kawasan yang butuh memperoleh perhatian mengenai inflasi tinggi.

Penjabat (PJ) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif, mengatakan kalau inflasi ini diakibatkan oleh indeks perkembangan harga atau IPH di pasar yang mendapatkan peningkatan. walaupun KBB merupakan wilayah penyedia komoditi, permasalahan ketersediaan jadi faktor utama.

“Terdapat permasalahan di ketersediaan, sebab itu kita terus berupaya melibatkan warga berunding terkait hambatannya maka ketersediaan terbatas, sedangkan kita penyedia sayur-sayuran termasuk cabe,” tutur Arsan.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berusaha buat menanggulangi permasalahan ini dengan membuat bermacam langkah buat menekan serta meringankan beban penjual serta masyarakat mengenai melinjaknya harga cabe.

“Penyelesaian yang sudah kami lakukan sebetulnya tak langsung dipasarkan tetapi langsung pada warga, serta kami bakal segera memberi subsidi buat menekan nilai inflasi serta bakal kita amati sehingga otomatis bakal berubah nilainya,” jelas Arsan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *