Wed. Apr 12th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Indonesia Terhangat – Hacker Jadi Ancaman UN Online?

2 min read

Pemerintah sudah menetukan metode terbaru untuk pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Pada tahun ini, pemerintah melakukan terobosan usai mengadakan Computer Based Test alias UN Berbasis Komputer. Heru Sutadi selaku Direktur ICT Institute mengapresiasi niatan pemerintah tersebut. Dia mengatakan bahwa UN Online tersebut adalah jawaban atas tantangan serta proses distribusi naskah soal yang dianggap kompleks.

“Hal itu (Computer Based Test) cocok serta efektif. Akan tetapi, sebelum ini digelar nasional diperlukan pentahapan serta uji coba. Ini artinya, harus diuji sistem pada sejumlah lokasi, adakah kendala. Semisal, jumlah komputer, adanya koneksi internet yang bisa diandalkan serta sistem penilaian yang dilakukan dengan benar,” katanya di sebuah pesan singkat, Minggu, 12 April 2015. Heru juga menilai bahwa UN berbasis komputer ini juga rawan diretas oknum hacker demi mencuri soal ujian. Pasalnya, ketika mendapat soal ujian, pihak sekolah akan terlebih dulu mengunduh file dari server Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik).

“Dan inilah tantangan terbesarnya, sudahkah soal-soal tersebut aman. Pasalnya, Indonesia inikan terkenal sebagai negara yang mempunyi kalngan peretas hebat. Selain halnya soal, jawaban serta nilainya pun juga rawan diobok,” tambahnya. Maka dari itu, supaya soal UN ini tak bocor lebih dulu ke tangan para hacker sebelum ujian dilangsungkan. Sudah sepantasnya ada percobaan dulu sebelum benar digunakan. “Sebelum dilaksanakan, perlu adanya tahapan lebih dulu untuk pengujian, semua sistem, sejak keamanan, jaringan, juga aplikasi soalnya, penilaian, serta ini memerlukan waktu, tidak secara ujug-ujug,” terang mantan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) tersebut.

Computer based test tersebut perlu dilaksanakan bertahap. Contoh, untuk sekolah maupun provinsi tertentu terlebih dahulu, yang sudah dinyatakan siap. Pasalnya, jika secara tiba-tiba diputuskan nasional, malah menimbulkan kompleksitas yang lain, misalnya ada yang tulis, ada yang online, terkait naskah soal bagaimana lalu bagaimana dengan mekanisme penilaiannya.

“Pemerintah itu kalau membuat kebijakan jangan yang mendadak gitu, harus dibuat pentahapan. Semisal tahun ini lalu diumumkan pada 2017 online nasional, bukannya beberapa bulan sebelumnya. Yang kasihan adalah siswa, karena beda cara baca serta mengerjakan soal tertulis dengan basis komputer. Maka dari itu, test toefl saja yang nilai tes tulis dengan tes online sudah beda nilainya.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *